Tuesday, March 11, 2008

Nodame Cantabile SP (Special Paris)

Akhirnya bisa nonton juga Nodame Cantabile Spesial Paris. Thanks banget buat DoramaLover yang sudah sharing filmnya. Film ini terdiri dari 4 disc yang masing2 disknya berdurasi 1 jam lebih sedikit.

Seperti diceritakan di akhir film sebelumnya, Nodame melanjutkan studi musiknya ke Paris. Chiaki pun turut serta ke Paris mendampinginya. Sampai di Paris, apartemen mereka bertetangga lagi. Di apartemen ini mereka mengenal Frank dan Tanya. Sama seperti Nodame, mereka adalah siswa Akademi Musik di Paris. Frank asli Perancis, sedangkan Tanya dari Russia.

Menurut opiniku, film ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni disk 1 dan 2 adalah episode untuk Chiaki sedangkan 3 dan 4 untuk nodame.

Pada disk 1 dan 2 diceritakan Chiaki mengikuti kompetisi konduktor bertajuk “Platini International Conductor’s Competition”. Di kompetisi ini dia mendapat pesaing berat bernama Jean yang tak lain adalah murid dari Sebastian Viera, konduktor idola Chiaki. Awalnya semuanya terasa baik2 saja. Dengan lancar Chiaki lolos ke babak ke dua dan babak ketiga. Masalah tiba di babak ke tiga. Di babak ketiga ini, kompetisi dibuka secara umum. Maksudnya khalayak ramai boleh menonton. Para peserta lain pun boleh saling menonton peserta yang tengah tampil. Jean tampil pertama pada babak ini. Permainannya nyaris tanpa cela. Hal ini membuat Chiaki gugup. Dia pun menginginka penampilan yang lebih sempurna untuk menandingi Jean. Akibatnya sifat aslinya yakni Perfeksionis (Nodame menyebutnya hardcore Prefectsionis) muncul. Dia pun jadi sering terlalu mengoreksi permainan para pemain musik seperti yang pernah dia lakukan terhadap Special Orkestra dulu. Bahkan terkadang dia tidak seperti mengoreksi, tetapi menyalahkan. Akibatnya banyak pemain musik yang sakit hati karena merasa direndahkan dan disalah-salahkan terus. Hal ini ternyata fatal. Musiknya bukan tambah baik, malah hancur berantakan meski akhirnya berhasil lolos ke Final. Chiaki pun down mentalnya.

Nodame melihat gelagat ini. Dia pun mengerahkan usahanya untuk mengembalikan kepercayaan diri Chiaki. Mulai dari menghiburnya dengan gaya konyolnya hingga menyuruh teman-teman ex-S-Orchestra untuk menelpon Chiaki dan memberi semangat. Usaha itu berhasil. Chiaki pun berhasil menjadi juara pertama. Lagi-lagi Nodame menjadi inspirasi Chiaki.

Disk 3 dan 4, cerita beralih ke Nodame. Sekolah baru di Paris ini ternyata menjadi neraka bagi Nodame. Sebuah pelajaran analisa musik, membuatnya frustasi. Dia yang selama ini tidak pernah belajar musik secara serius menjadi tampak sangat bodoh di pelajaran ini. Mentalnya pun down seperti saat gagal menjadi juara kompetisi. Masalah lebih komplek lagi karena Chiaki tidak berada disisinya. Chiaki musti menyertai Frank Stressman untuk tour keliling dunia. Ketika tour di Jepang, secara mendadak Stressmann sakit saat hari pertunjukkan. Chiaki pun didaulat untuk menggantikannya sehingga secara tidak sengaja Chiaki melakukan debutnya secara professional sebagai Konduktor. Chiaki memainkan Piano Concerto bersama pianist terkenal bernama Son Rui. Dan pertunjukan itu sukses besar. Nodame tahu itu dan di hatinya timbul perasaan iri dan cemburu.

Iri karena sejak dulu dia terobsesi untuk tampil dalam sebuah Piano Orchestra bersama Chiaki dalam satu panggung. Cemburu karena wajah Son Rui sangat cantik, terpelajar dan terawat.

Dengan bantuan Frank, dia mendapatkan info tentang Son Rui. Termasuk video yang menampilkan permainan piano Son Rui berjudul 100 Transcendental Studies. Didorong rasa iri dan cemburu, dia berusaha sangat keras untuk memainkannya

Di tengah frustasinya pada pelajaran analisa, jadwal pelajaran praktek pun tiba. Setelah basa-basi, Nodame diminta untuk memainkan satu sonata yang paling dia sukai oleh gurunya. Hanya ada satu permainan yang di otaknya saat itu, 100 Transcendental Studies yang sudah ia pelajari dengan susah payah. Begitu selesai memainkannya, bukan pujian yang didapat, malah sebuah kritik.

“Aku menyuruhmu memainkan satu sonata yang paling kamu suka, bukan menunjukkan keahlianmu. Selain itu, siswa yang bisa memainkan sonata sulit seperti itu tidak hanya kamu saja, tapi banyak. Apa yang membuatmu datang kemari?”

Nodame bertambah frustasi. Dia tidak tahu apa yang harus diperbuat.

Saat keadaan semakin memburuk bagi Nodame, Chiaki pulang ke Paris. Melihat keadaan Nodame, Chiaki semakin tahu betapa cintanya Nodame padanya. Tapi dia tidak bisa menemani terlalu lama karena dia harus melanjutkan tournya lagi.

Suatu ketika saat pelajaran praktek, guru Nodame menawarkan Nodame untuk tampil di sebuah acara Recital. Ini adalah acara tahunan yang diadakan oleh sebuah gereja di kawasan Loire untuk menyambut Natal dan Tahun baru. Nodame tentu menolak, tapi gurunya memaksanya.

“Tidak inginkah permainan pianomu di dengar orang lain? Untuk apa selama ini kamu bermain piano?”

Ini tampaknya menjadi sebuah awal titik balik bagi Nodame.

Asisten gurunya memintanya memainkan Mozart sonata No 18 yang merupakan sonata terakhir dari Mozart. Awalnya semua terasa sulit, tetapi akhirnya berkat perjuangan kerasnya, Nodame akhirnya berhasil. Selama mempelajari sonata inilah, Nodame mulai memahami arti penting dari analisa musik. Dia banyak sekali membaca buku tentang Mozart dan latar belakangnya serta analisa-analisa musik. Dan semua itu membuatnya tampil sangat mengesankan saat Recital. Nodame akhirnya memahami semua perkataan gurunya, untuk apa dia bermain piano? Jawabannya ternyata cukup mudah, untuk bisa didengar orang lain.

Menjelang tampil di Recital terdapat sedikit konflik antara Chiaki dan Nodame. Chiaki tanpa sadar telah cemburu karena melihat Nodame dan Kuroki berduaan di kamar. (Kuroki adalah teman Chiaki dan Nodame di Rising Star Orchestra. Kuroki sempat mengaku pada Chiaki kalau dia naksir Nodame). Konflik itu reda. Tapi hal itu membuat Chiaki menunda memberikan sebuah kalung pada Nodame. (Kalung itu dia beli saat tur di Jepang. Sebenarnya Chiaki ingin beli cincin, tapi tidak tahu ukuran jari Nodame).

Di akhir film diceritakan Chiaki sukses melakoni debutnya tampil di Eropa. Dia memainkan Brahms Symphony No. 1 yang tak lain adalah Sonata yang ia mainkan pertama kali bersama Rising Star Orchestra. Di bangku penonton, tampak Nodame yang tampil sangat anggun dengan kalung pemberian Chiaki. Kalung itu pun akhirnya tersemat di leher Nodame tepat setelah acara Recital.

Yah begitulah ringkasan kisah Nodame Spesial Paris. Rasanya cepet banget nontonnya. Habisnya aku langsung namatin 4 CD bertutut-turut dalam waktu 4 jam lebih dikit. Lha mau gimana lagi, penasaran sih.

Kalau mau ngasih nilai, film ini ku kasih rating 4.6 dari skala 0 - 5. Aku bener-bener kehibur banget dengan tingkah konyol Nodame. Musik-musik klasik yang di tampilkan juga syahdu dan indah di telinga. Mungkin inilah yang membuat para pencipta musik klasik seperti Beethoven, Mozart dijuluki jenius musik. Pesan moral dari film ini juga cukup banyak. Males kalau cerita satu persatu, ntar gak selesai-selesai nulisnya, he he he. Jadi buat yang mau nonton, buruan. Gak rugi deh. Top abis deh Doramanya.

4 Comments:

Anonymous said...

aku cinta banget sama nodame .

tapi aku baru dapet film spesial ke parisnya baru2 ini . telat juga ya .
baru nonton sedikit pula karena nontonnya pas jeda kuliah .
hmph . tapi seru juga c .
film yang ini lebih membuat kesan konyolnya yah ..

mereka lebih ekspresif kayanyah .

aku suka .

lebih kocak .

heuheu ,

pengen punya yang 4 discnya ih .
yang asli kaga ada apah di Indonesia??

dapetny yang bajakan mulu ,

Anonymous said...

Iya....

Sama......

Gw juga ngefans banget sama Nodame. Gw paling suka sama gayanya waktu ngenalin Chiaki sebagai suaminya, sok keGe-Eran banget..

Wah, keliatannya cari disk nodame yang asli di Indo gak ada deh. Secara gak ditayangin di tv, jadi gak ada yang kenal

Gw juga punyanya yang bajakan. Beli di DL

Hernita said...

iya2..
hue juga sukkkaaaa bangeeet sama nodame..
ternyata lagu klasik tuh enak ya..^^

btw, kalo mw bli dvd nodame yg di paris dmn ya??
d DL?? dmn tuh??

thx infonyaa..^^

Unknown said...

Nyari CD nya dimanana..pingiiin nonton

 

Copyright(r) by wongkentir