Wednesday, December 23, 2009

6 years

Just wanna say Alhamdulillah....

Gak kerasa 6 tahun sudah....

Hope we always together forever..

Amiiinnnn

Read More......

Sunday, October 18, 2009

She is in 24 years

Hari ini dia genap berusia 24 tahun. Sejak pertama kali mengenalnya 6 tahun yang lalu, telah banyak yang berubah dari dirinya.
Dia makin cantik, makin matang, makin dewasa dan makin pintar. Dia memang sosok yang smart. Aku bangga padanya.
Ya Allah, selalu berilah dirinya kemudahan dalam hidup ini. Selalu berilah dirinya kebahagiaan, baik di dunia sekarang ini, maupun di akhirat kelak.
Aku ingin dia selalu tersenyum, karena didalam senyumannya itulah kutemukan duniaku...

Happy Birthday Neng
Always Happy ya..
Wish U All The Best

---

Read More......

Sunday, July 26, 2009

Kisah 10 Tahun Yang Lalu

Hari ini, ketika tengah asyik menatap baris demi baris chattinganku dengan someone special ku di ym, mendadak jadi teringat kisah sepuluh tahun yang lalu.

Kala itu pertama kali aku mengenal dirimu. Waktu itu namamu masih begitu asing di telingaku. Bahkan mungkin tidak hanya di telingaku, tetapi di telinga semua penduduk Indonesia.

Internet. That’s your name. Terdengar begitu aneh. Saat itu aku tidak tahu, siapakah engkau, apa fungsimu, bagaimana bentukmu. Tapi yang pasti, banyak yang bilang bahwa kamu itu hebat.

Yang aku dengar dari media yang saat itu santer memberitakanmu, dari pengalaman teman-teman yang sudah mengenalmu lebih dulu, engkau adalah gerbang menuju dunia luas yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Hal mana yang membuatku penasaran dan ingin segera mengenalmu.

Media memberitakan, dengan internet kita bisa tahu segala macam informasi dari bumi belahan manapun secara cepat dan akurat. Detik ini peristiwa itu datang, detik ini pula kita bisa tahu. Jika mengandalkan Koran, mungkin kita harus menunggu esok hari untuk tahu sebuah peristiwa. Sedangkan jika kita menonton berita di tv, kita harus menunggu hingga siaran berita ditayangkan.

Maksudnya seperti ini, misalnya sebuah peristiwa terjadi jam 9 pagi. Nah jika di saat-saat itu tidak ada tayangan berita di tv pada jam 9 tersebut, maka kita tidak bisa mengetahui peristiwa tersebut di detik itu pula. Kita mungkin harus menunggu hingga jam siaran berita terdekat, ya sekitar jam 12.00 siang.

Dan akhirnya kesempatan itu datang. Berawal dari ajakan seorang teman yang sudah mengenalmu lebih dulu, aku pun akhirnya bisa mengenalmu. Peristiwa bersejarah itu (halah!!! He he he he) terjadi di sebuah ruangan kecil di ujung kantor pos cabang Gresik. Saat itu untuk mengenalmu aku harus mengantri dulu selama 2 jam. Kalau diingat-ingat rasanya sama seperti kala aku mengantri untuk maen Play Station, he he he he.

Perkenalan pertama kami terjadi hanya 1 jam saja. Yach maklumlah, kala itu aku masih berstatus pelajar dengan uang saku yang pas-pasan. Jadi ya cukup satu jam saja perkenalan pertama kami.

Selama satu jam itu, bisa dibilang aku tidak berkenalan secara langsung denganmu. Hanya sesekali jariku beradu dengan tuts keyboard si computer. Sebagian besar, temanku yang bermain-main denganmu. Dia sangat cekatan. Membuka Internet Explorer, lalu mengetikkan sebaris kalimat. Dia bilang, “ini alamat webnya, Sur.” Temanku membuka situs salah satu klub bola favoritku. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya muncul juga halaman webnya. “Wow, keren,” batinku. Semua informasi tentang klub tersebut ada disitu. Mulai dari sejarah berdirinya, prestasi, pemain-pemainnya hingga hal yang paling kusuka, foto-foto pemain. Sejak kecil aku suka sekali mengkoleksi foto-foto pemain bola yang biasanya kuambil dari potongan Koran. Tapi karena usia, banyak dari koleksiku tersebut warnanya berubah bahkan rusak. Kalau dengan adanya foto digital seperti ini, pastilah koleksiku akan terus aman selamanya.

Kemudian temanku membuka aplikasi lain. Sepintas kubaca Icon aplikasi yang dibukanya bertulisakan MIRC. Sebuah tampilan aplikasi yang hanya berisi teks dan teks. “Nah kalau MIRC Ini buat chatting, Sur. Kita bisa ngobrol dengan banyak orang meski kita tidak mengenal orang itu.”

Dan tanpa terasa waktu satu jam itu berlalu begitu cepat.

Satu jam pertama bersamamu memang telah berlalu begitu cepat. Tetapi satu jam itu ternyata memberi banyak akibat yang akan kurasakan bertahun-tahun lamanya. Perkenalan satu jam itu membuatku semakin tertarik pada dunia komputer. Semakin terbukalah wawasanku akan sebuah teknologi baru yang sekarang ini dikenal dengan nama Teknologi Informasi.

Satu jam itu membuatku dengan lebih mantap lagi untuk menentukan pilihan Teknik Informatika sebagai tujuan belajarku selanjutnya ketika lulus dari SMA.

Dan sekarang ini, setelah 10 tahun berlalu dari kisah perkenalan pertamaku denganmu, selama 10 tahun itu pula IT menjadi duniaku. Alhamdulillah, Aku akhirnya benar-benar kuliah di Teknik Informatika di salah satu perguruan tinggi negeri. Dan sekarang aku mengaplikasikan dan mengabdikan ilmu IT-ku di salah satu perusahaan pembangkit listrik di tanah air.

Darimu pula, aku mengenalnya. Pertemuan kami terjadi saat aku menjadi trainer dalam sebuah pelatihan internet di almamater SMA-ku. Alhamdulillah kisah itu bertahan hingga saat ini dan semoga untuk selamanya.

Hmmm… tidak kusangka, duniaku sekarang berawal dari sesuatu yang sangat sederhana. Satu jam perkenalan yang sangat singkat denganmu.

Read More......

Monday, July 13, 2009

Layang-layang

Minggu sore kemarin langit di sekitarku cukup semarak dengan hadirnya 5 buah layang-layang. Mereka meliuk-liuk di angkasa dengan sangat lincah. Aku terus menatap mereka. Kunanti pada saatnya dua dari mereka beradu kekuatan benang alias bahasa jawanya sambitan. Tapi hingga malam menjelang, kelima layang-layang ini akur-akur saja.


(Foto dari : http://mrfajarsyah.files.wordpress.com/2008/07/0_s_festival-layang-layang1.jpg)


Melihat layang-layang membuatku teringat masa kecilku. Dahulu masa ku kecil, musim mainan yang paling ku suka adalah musim layang-layang seperti saat ini. Hampir tiap hari selalu saja aku bermain ke sebuah tanah lapang di dekat rumah untuk sekedar melihat teman-temanku yang bermain layang-layang.

Pernah juga diajak Omku bikin benang gelasan sampai tanganku tergores dan luka. Tapi semua itu jadi tak berarti ketika gara-gara benang gelasan tersebut, layang-layang milik kami jadi jagoan kala sambitan dengan layang-layang lain. Pokoknya top banget benang racikan Omku. Bener-bener super tajam...

Tapi ada satu hal yang menjadi penasaranku sampai sekarang...
Kenyataan bahwa aku belum pernah berhasil menerbangkan layang-layang sama sekali.. hiks..
Rasanya sulit bagiku untuk menerbangkan layang-layang
Tapi semoga dalam waktu dekat aku bisa menghapus penasaranku, karena ada seseorang yang sudah janji mau mengajariku main layang-layang.. :-D

Read More......

Wednesday, July 01, 2009

Hari-hari seperti ini

Judul dan isi aku copas dari blog penulis favoritku, Adhitya Mulya

"Bertahun-tahun yang lalu, gue berkata pada diri gue, akan datang masanya hari-hari ini. Di mana cobaan yang sama datang bertubi-tubi tanpa ampun.

Gue cuman bisa bersyukur dengan apa yang ada. Dan bersabar dengan apa yang nggak."

Tetap semangat Sur!!

Hidup hanya sekali.. Nikmatilah..

Hidup dan nikmatilah hari ini, karena masa lalu tidak akan bisa terulang lagi dan masa depan masih misteri..

Read More......

Sunday, June 28, 2009

Semoga...

Semoga malam ini menjadi awal yang baik untuk ke depan..

Tetap bersabar…
Tetap berdoa….
Jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah..
Jaga hati kita, jaga komitmen kita….

Semoga rencana kita dilancarkan oleh-Nya…
Insha Allah….
Aku beruntung bisa menjadi pendampingmu
Terima kasih untuk tetap bersamaku…

Read More......

Thursday, June 18, 2009

Kegiatan Maintenance (Overview)

Hmmm… Lama banget ga nulis tentang pembangkit. Jadi kangen. Sebelumnya disini ku tekankan, sebenarnya aku bukan sarjana teknik mesin atau elektro yang sebenarnya lebih berhak untuk menulis tentang seluk beluk permesinan ini. Backgroundku malah sarjana komputer. Tapi hati kecil sedikit tertarik pada ilmu ini, jadi ya supaya ilmunya gak hilang, ya aku tulis di blog ini. Ku share pada semua pembaca sekalian. Semoga tulisan yang sederhana ini bisa memberi manfaat pada pembaca semua.

Bahan-bahan dari tulisan ini kukumpulkan di masa 2 tahun nggelibet di salah satu power plant tertua yang ada di Indonesia, PLTU Muara Karang, Jakarta.

Kali ini mau bercerita tentang Kegiatan Maintenance a.k.a pemeliharaan di sebuah unit pembangkit. Macam-macam dari kegiatan pemeliharaan adalah sbb:

1. Corrective Maintenance.

Corrective Maintenance bisa diibaratkan pekerjaan servis alias perbaikan. Jadi sebuah alat, pompa misalnya, rusak, lalu diperbaiki. Itulah kegiatan Corrective Maintenance

2. Preventive Maintenance.

Preventive Maintenance adalah pemeliharaan sebuah peralatan yang didasarkan pada fungsi waktu (time based) alias pemeliharaan rutin. Contohnya adalah pemeliharaan pompa setiap minggu. Kegiatan preventive maintenance biasanya meliputi kegiatan BLK yaitu Bersihkan, Lumasi dan Kencangkan.

3. Overhaul

Kegiatan Overhaul adalah pemeliharaan yang didasarkan pada fungsi waktu juga, tetapi skalanya bukan peralatan, tetapi skala unit. Biasanya dalam kegiatan overhaul, unit akan stop produksi untuk kemudian dibongkar untuk dirawat. Kegiatan overhaul juga dibagi dalam beberapa proses, misalnya simple inspection, main inspection dan major inspection. Beda dari tipe-tipe overhaul ini lama waktu serta macam-macam peralatan mana saja yang dibongkar. Insha Allah, pembahasan tentang overhaul akan dijelaskan tersendiri.

4. Predictive Maintenance.

Predictive Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang didasarkan pada kondisi peralatan (condition monitoring) dan bukan fungsi waktu. Tujuan dari Pd Mini adalah mengetahui secara dini terjadinya gejala penyimpangan pada mesin, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin.

Teknik-teknik PdM secara global yang kutahu ada 3, yakni:

- Monitoring Vibrasi

- Thermography

- Oil Analysis (Tribology)

Sama seperti overhaul, penjelasan dari masing-masing teknik PdM ini Insha Allah akan dijelas pada artikel tersendiri.

Nah 4 itulah kegiatan pemeliharaan utama di sebuah power plant. Sebenarnya masih ada beberapa jenis pemeliharaan lain seperti Emergency Maintenance, Pro-active Maintenance. Tetapi karena secara umum kegiatannya hampir sama dengan salah satu dari 4 kegiatan pemeliharaan diatas, maka tidak saya cantumkan di dalam list.

Dari 4 jenis pemeliharaan tersebut, dibagi menjadi 2 jenis pemeliharaan utama yakni

1. Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana) yang meliputi Preventive dan Predictive Maintenance (serta Overhaul).

2. Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana) yang meliputi Corrective Maintenance.

Dari 2 jenis pemeliharaan tersebut bisa didapatkan nilai maintenance mix. Maintenance Mix didapat dari jumlah Planned Maintenance dibagi jumlah total Maintenance.

Maintenance mix = Planned Maintenance / (Planned Maintenance + Unplanned Maintenance)

Semakin besar nilai maintenance mix, berarti bisa dianggap semakin besar tingkat keberhasilan kegiatan pemeliharaan di power plant tersebut. Hal ini disebabkan dengan besarnya nilai maintenance mix, maka semakin kecil pula nilai corrective maintenance yang ini berarti semakin sedikit peralatan yang rusak.

Good Maintenance -> Good production -> Good result

Read More......

Counter di Traffic Light

Sudah pernah lihat counter seven segment yang sekarang banyak terpasang di traffic light seperti yang ditunjukkan pada gambar kan?

Terus terang, aku kagum dengan konsep counter ini. Sangat sederhana, tetapi sebenarnya mempunyai banyak sekali manfaat. Yang utama, tentu saja mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas yang memang sering terjadi di daerah-daerah persimpangan. Dengan adanya counter ini, si pemakai jalan bisa mengukur waktu saat kendaraannya akan melewati traffic light tersebut.

Hanya itukah fungsinya? Beberapa minggu terakhir ini, aku menemukan manfaat baru tentang adanya counter ini. Ya mungkin bukan hanya aku yang sudah pernah memikirkan manfaat ini.

Apa itu? Meminimalisasi polusi udara di kota.

Gimana caranya?

Sekarang ini, saat lampu merah menyala, hampir semua kendaraan menghentikan kendaraannya dalam keadaan mesin tetap menyala. Dalam keadaan idle seperti itu, memang tidak terlalu banyak bahan bakar yang dikeluarkan. Tetapi tetap saja, menurutku itu sebuah pemborosan. Dan juga ada polusi yang disebabkan.

Nah, alangkah baiknya, jika counter lampu merah masih menunjukkan angka 20 detik ke atas, kita mematikan mesin kendaraan kita dulu. Mungkin banyak yang mendebat pendapatku bahwa mematikan mesin motor selama 60 detik, untuk kemudian men-start-kembali, menghabiskan bahan bakar yang sama banyaknya. Mending tetap nyala saja. Okelah, mungkin untuk penghematan bahan bakar nilainya nol, tetapi setidaknya kita bisa mengurangi polusi udara meski hanya beberapa saat. Kita pun bisa menunggu lampu merah dengan lebih nyaman. Selain tidak ada asap di sekitar kita, suasana menjadi sedikit lebih tenang karena mesin kendaraan dimatikan.

Bumi ini butuh kepedulian kita kawan…

Let’s save earth.. for a better life tomorrow..

Read More......

Saturday, June 13, 2009

Is Always The First Time

Judul diatas adalah quote dari seorang model Indonesia yang besar di Perancis, Mariana Renata di sebuah iklan. Kalimat yang sederhana, tetapi penuh arti.

Segala sesuatu memang akan selalu mempunyai saat-saat pertama. Seorang koki handal pasti pernah mengalami saat-saat pertama belajar memasak. Seorang ahli komputer pun tidak serta merta langsung menjadi ahli. Pasti ada saat dia untuk pertama kalinya belajar komputer.

Yang namanya saat-saat pertama, biasanya sangat berat. Seorang peragawati, di saat-saat pertama kalinya belajar berlenggak-lenggok diatas catwalk, mungkin mengalami beberapa kali terkilir kaki ataupun dimarahin. Begitu pula sang koki, saat-saat pertama belajar, makanan yang dihasilkan pasti masih gak karuan rasanya. Keasinan lah, ataupun malah terlalu hambar.

Lalu apa yang membuat mereka-mereka itu menjadi sukses saat ini? Seorang Mariana menjadi model terkenal. Rudy Chaeruddin menjadi koki handal. Bill Gates ataupun Steve Jobs menjadi ahli sekaligus pengusaha komputer nomor wahid di dunia.

Jawabannya yakni semangat pantang menyerah dari diri mereka. Mereka mungkin gagal at the first time or first chance. Tapi mereka tidak menyerah untuk mencoba dan mencoba lagi. Bagi mereka, setelah first time, akan ada second time, third time dan seterusnya. Dan dari belajar dari kegagalan demi kegagalan itulah, akhirnya mereka bisa mencari jalan terbaik.

Hari ini, dia mendapatkan kesempatan pertama dalam hidupnya untuk menjadi seorang panitia. Menurutku kesempatan pertama yang tidak tanggung-tanggung, panitia sebuah seminar yang membawa nama Fakultas dari Universitas yang sudah punya nama besar di dunia pendidikan di Indonesia.

Karena seminar ini, sejak dua minggu yang lalu, dia mendadak sibuk banget. Jabatannya pembantu umum. Tapi karena dialah salah satu orang termuda di fakultasnya, jabatan itu benar-benar seperti sebutannya, he he he he. Benar-benar pembantu umum yang mengurusi dari A sampai Z.

Hampir setiap sharing tentang seminar ini, isinya kesel melulu, he he he he. Ada sih saat-saat dia gembira karena yang diharapkan berjalan sesuai rencana. Tapi terkadang masa senengnya cuma 1 hari. Besoknya sudah kesel lagi.

Semakin mendekati acara, tingkat stress semakin tinggi. Dan hari ini dia benar-benar pontang-panting. Jika hari-hari sebelumnya dia menghadapi permasalahan hanya dengan internal panitia, di hari H ini, dia harus menghadapi permasalahan baru, yakni dari sisi eksternal a.k.a peserta seminar. Dan permasalahan dari sisi ini adalah permasalahan terberat, karena sebagai customer, mereka memang berhak complain jika ada sesuatu yang kurang berkenan. Tidak ada yang namanya mengharapkan kemakluman jika berhadapan dengan customer, karena mereka adalah raja.

Dan Alhamdulillah seminar itupun akhirnya selesai juga. Kini untuk sementara dia bisa sedikit mengambil nafas panjang. Beristirahat sejenak. Tapi Ingat, sejenak saja, karena masih banyak hal lain yang menunggu untuk diperjuangkan.

Segala kesibukan, kekesalan, kecemasan sekarang sudah menjadi masa lalu. Berhasil ataupun gagal semua sudah jadi masa lalu. Yang terpenting sekarang, bagaimana pengalaman pertama ini bisa menjadi pelajaran di masa-masa depan. Dan aku yakin dia sudah bisa mengambil banyak sekali hikmah dari kegiatan pertamanya ini… Gagal di saat-saat pertama adalah biasa, seperti yang pernah dialamin orang-orang yang kucontohkan diatas. Tetapi yang tidak biasa adalah jika kegagalan itu membuat kita menjadi semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik di kesempatan selanjutnya. Masih gagal, coba lagi. Insha Allah suatu saat nanti pasti berhasil. Pasti!!!

Hmmmm…. Dia benar-benar makin keren aja… Benar-benar membuatku makin bangga padanya. I’m proud of you.. Really-really proud of you.. Its Always the first time, Neng

Btw, sebenarnya tulisan ini bukan hanya untuk dia saja sih. Tulisan ini utamanya malah untuk diriku sendiri yang sering mutungan, he he he he..

Semangat Neng!!!

Semangat Sur!!!!!!

Read More......

Friday, June 12, 2009

Bye Maldini, Bye Ancelotti and Finally Bye Kaka

Hmm… Akhir musim yang mengenaskan untuk milanisti. The living legend, real captain, teladan sejati di dalam dan di luar lapangan, Paolo Maldini resmi menggantung sepatunya setelah 26 tahun karir sepakbolanya yang gemilang. Hilanglah sosok kharismatik di tim ini.

Sehari kemudian, Don Carletto pun hengkang dari San Siro. Tantangan baru di ranah Inggris menjadi sesuatu yang tidak dapat ditolaknya demi melengkapi pengalaman dan karir kepelatihannya. Apalagi tim yang dibesutnya, Chelsea, sudah menjanjikan dana melimpah untuk membangun tim super. Sesuatu yang sudah 3 tahun terakhir ini tidak didapatkannya di Milan.

Dan akhirnya, Kaka pun pergi ke Real Madrid. Setelah perjuangan 3 tahun, akhirnya el Real pun mendapatkan buruannya. Kalau ini aku yakin bukan karena keinginan Kaka dan juga bukan karena Kaka mata duitan. Kaka adalah seorang milanisti sejati yang religious. I believe in him. Kalaupun dia akhirnya hengkang, itu tak lebih dari kondisi cash flow Milan yang memang lagi ajur2an dan membutuhkan dana segar. Harga Kaka yang 68 juta euro tampaknya bisa sedikit menutupi hutang2 Milan.

Goodbye All.. Grazie Maldini, Grazie Ancelotti, Grazie Kaka…

Forza Milan!!

Read More......

Saturday, June 06, 2009

Bertambah Tua

Hmmm.. hari ini berkurang lagi sisa hidupku..

Tapi ada yang istimewa dari ultahku sekarang...
Kenyataan bahwa aku masih bersamanya, meski sempat ada batu besar yang menghantam perahu kami... Alhamdulillah, akhirnya kami bisa melewati masa-masa itu...
Ini kado ultah terbaik yang pernah kudapat selama 26 tahun hidupku...

Thanks God, telah mempersatukan kami kembali...
Terima kasih untuknya karena telah bersabar untukku...
Terima kasih untuk cintanya...
Semoga kisah ini untuk selamanya.. Amiiiinnnnn...

Read More......

Sunday, May 17, 2009

Kenangan Seorang Sahabat

Hari ini mendadak aku terkenang dia. Seorang sahabat yang sudah lama pergi dari dunia ini. Dia adalah seorang yang selalu bersemangat dan pantang menyerah
Banyak hal yang sudah pernah dia lakukan untukku, tapi ada satu yang tidak akan pernah bisa kulupakan. Berawal dari dia, kisah cinta manisku tertulis di hatiku. Kisah yang Insha Allah akan terus kupelihara dan kujaga hingga akhir waktuku nanti.
Terima Kasih Lia... Terima Kasih banyak...
Kau sudah mempertemukan hatiku dan dewiku
Istirahatlah dengan tenang disisi-Nya, kawan... Semoga kau selalu berbahagia..
We miss u....

Read More......

Saturday, May 02, 2009

Bunga Citra Lestari - Hanya Untukmu

[intro] F # F A#
Dm C A# C

Dm C A#
Rasanya tak ingin berakhir
Dm C A#
Saat kita rasa bahagia
Dm C A#
Hidup penuh dengan misteri
Dm C A#
Kadang sulit kita jalani

C A#
Takkan bisa ku sendiri
C A# C
Meraih mimpi tanpa cintamu

[chorus]
F Am A#
Terlalu indah tuk dibayangkan
F Am A#
Terlalu manis untuk di kenang
Dm C A#
Karena engkau ku ada di sini
Dm C A# Gm
Kau selalu ada di hatiku
C F
dan di cintaku

[intro] F #
Dm C A# C


F Am A#
Terlalu indah tuk dibayangkan
F Am A#
Terlalu manis untuk di kenang
Dm C A#
Karena engkau ku ada di sini
Dm C A# Gm
Kau selalu ada di hatiku
C D
dan di cintaku.. cintaku
G Bm C
Terima kasih telah memilihku
G Em C
kan ku jaga cintamu selamanya
Em D C
Ku kan selalu jadi yang terbaik
Em D C Bm-Am D
Melantunkan melodi terindah
G C G
Hanya untukmu

Link : rapidshare, 4shared

This song is for you Neng

Read More......

Thursday, April 23, 2009

I Love You Mom

Kemarin “gak” sengaja ngebeliin Mom busana muslim model batik. Kenapa gak sengaja? Karena emang gak ada niatan sama sekali. Ada seorang teman kantor yang nawar-nawarin baju muslim model batik. Sebenarnya aku bukan termasuk dalam daftar calon customernya. Karena ya … karena aku cowok, sedangkan pasar dari dagangannya adalah cewek alias ibu-ibu.

Aktivitas transaksi sendiri gak jauh dari mejaku. Tapi ya aku cuek aja, karena aku emang gak berniat beli. Sampai suatu ketika mbak dini nyeletuk.

“Kamu gak beli Sur? Mbeliin ibumu gitu?”

Kalimat mbak dini cukup singkat, tapi sangat-sangat cukup untuk membuatku tersentak. Iya ya, kenapa gak terpikir olehku untuk membelikan Mom?

Sebenarnya bukan gak terpikir, tapi cuman agak trauma. Sudah beberapa kali nyobak mbeliin Mom, tapi malah dimarahin he he he… Dulu waktu SMA rekreasi ke Malang, mbeliin sayuran.. eh malah katanya “Kalau sayur beli di pasar aja, lebih murah”

Terus pernah juga mbeliin tas, tapi juga ga dipake. Mungkin karena modelnya gak cocok kali ya. Dan beberapa yang lain.

Kali ini sebenarnya agak trauma juga. Tapi apa salahnya dicoba. Tokh mumpung disekitarku lagi banyak konsultan fashion yang juga tengah memilih-milih busana yang tepat. Ada mbak dini, mbak diah, mbak yani, dan mbak ismi. Dan atas saran (lagi-lagi) dari mbak dini, akhirnya aku mencomot satu model. Aku sih ga tau bagus apa enggak. Lagian bagus buatku belum tentu cocok buat Mom. Tapi aku percaya sama mbak Dini aja.

Pulangnya aku berikan busana itu. Seperti biasa, mama tanpa ekspresi menerimanya. Busana itu diletakkan di atas meja makan dan tergeletak disana.

Aku mengambil nafas panjang. “Waduh, gak cocok lagi nih kelihatannya,” batinku putus asa.

Aku pun buru-buru mandi, ganti baju dan sholat di kamar. Selesai sholat, aku mendengar sedikit keributan di ruang keluarga. Suara dua adik perempuanku.

“Bagus Ma.. Bagus banget. Kapan belinya??”

Aku mengernyitkan dahi. Emang apanya yang bagus?

Aku keluar kamar. Disitu aku melihat Mom lagi mencoba busana yang kubelikan sambil meminta pendapat adikku. Senyum tersungging dibibirnya. Senyum terindah dari my Mom. Aku pun mendekati beliau.

“Bagus Ma? Cocok Ma?” ujarku penuh khawatir. Takut Mom gak suka.

“Bagus Sur. Pas”

“Kekecilan gak? Kalau kekecilan bisa aku tukerin.” Lagi-lagi suaraku penuh dengan kekhawatiran. Takutnya busana itu kekecilan di badan Mom.

Tapi itu ternyata kekhawatiranku saja. Karena setelah itu Mom berkata….

“Enggak, pas kok. Terima Kasih ya nak.”

Perasaan bahagia seketika itu merasuki relung hatiku.

Finally, aku bisa membelikan sesuatu yang bikin mama senang. Finally .. and finally he he he. Rasanya hati ini seneng banget. Tak terlukiskan dengan kata-kata pokoknya..

I Love You Mom, and always Love You… :)

And I will do the best for you…….

Read More......

Monday, April 20, 2009

Allah Bersama Orang-Orang Yang Sabar

Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153)

Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. 18:28)

Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui padamu bahwa ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 8:66)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3:142)

Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS. 42:43)

Jadi sabar emang susah banget... Tapi aku akan berusaha sekarang... Beri kekuatan padaku ya Allah

Read More......

Sunday, April 12, 2009

Ke-iri-an ku

Satu lagi kejelekan seorang Surya Hardhiyana Putra muncul ke permukaan. Sebenarnya sih dah muncul dari lama, tapi aku baru mengetahuinya sekarang. Aku suka iri. Rasa iri ini sebenarnya bukan iri yang termasuk penyakit hati lho ya. Aku merasa iri dan mendadak ingin menjadi seperti mereka.

Dulu aku iri banget dengan musisi. Mendadak ingin menjadi pemain band seperti mereka. Keren, terkenal, dan musiknya bisa dinikmatin banyak orang. Rasanya mungkin bakal menyenangkan banget melihat seseorang di luar sana menyanyikan laguku. Bahkan laguku menjadi inspirasi banyak orang. Oh alangkah senangnya. Saat itu juga aku beli gitar. Aku belajar otodidak dari buku-buku. Jadi ABG (baca: Awan Bengi Gitaran) tiap hari. He he he.

Eh, hanya dalam waktu dekat. Ke-iri-an lain muncul. Padahal main gitar belum jago banget, hanya sekedar genjreng-genjreng aja. Akhirnya selesailah belajar gitarnya sampai disini.

Ke-iri-an ku kali ini pada penulis. Ini gara-gara aku baca buku Jomblo karangan Adhitya Mulya serta Test Pack karya Ninit Yunita. They are my fave writer. Asyik kali ya jadi penulis. Ngelihat buku kita laris manis. Bahasa kerennya Best Seller. Dibaca banyak pembaca. Datang dari kota ke kota buat ngasih tanda tangan (ce ileee.. impiannya tinggi banget ya).

Sebenarnya sejak lama suka nulis. Inspirasi pertamaku adalah Hilman “Lupus” Hariwijaya. Aku masih ingat banget mottonya.. “Bakat cuman berperan 1 % dalam hidup seseorang, 99 % kerja keras”. Sampai sekarang aku masih menyimpan secarik kertas berisi profilnya yang sengaja kusobek dari sebuah majalah di tempat penjualan majalah bekas.

Jadilah sejak saat itu aku tergila-gila dengan sastra. Dimana-mana pinginnya nulis. Awalnya bikin2 cerpen. Lalu setelah lumayan terlatih (penilaian pribadi nih), bikin cerpan (baca : cerita panjang, red) alias novel. Semua novelku statusnya hampir jadi. Kenapa hampir? Karena ga ada yang jadi. Eh ada ding. Cuma satu.

Dan dari semua karyaku yang otodidak itu, tak satupun akhirnya yang berani ku kirimkan ke penerbit. Lha dalah… Lha terus menulis selama ini buat apa? Aku ndiri juga ga tau. Kenapa ya aku kok gak pede buat ngirimin meski hanya satu naskah aja??

Oh iya hobi nulis ini lah yang sempat membuatku jadi wartawan lho. Sayang aku hanya bertahan sebentar disana. Padahal kalau aku mau sabar, banyak ilmu yang bisa kudapat dari sana.

Belajar sastra belum sampai finish. Itupun cuma otodidak, tanpa ada tempat untuk sharing dan diskusi, eh udah iri lagi sama hal lain. Apa itu? Fotografi.

Ngelihat foto2 bagus yang terpajang di internet serta pameran foto, membuat aku (lagi-lagi) mendadak pingin jadi fotografer. Ya kayak yang tadi2 alasannya. Keren, bisa jalan kemana-mana, dll. Akhirnya aku sering meminjam kamera DSLR milik kantor (kebetulan di kantor lama dulu ada kamera DSLR, dan aku adalah penanggung jawab kameranya, he he) untuk mengambil sebuah moment.

Ini hasil beberapa jepretan

Itu untuk hobby… Sekarang aku berbicara tentang pekerjaan.

Dulu (waktu lulus SMU), aku ingin suatu saat nanti jadi dosen. Terus menuntut ilmu. Sekolah di Luar Negeri dll. Aku dulu membayangkan berjalan-jalan dari stadion ke stadion ternama di Eropa. Wembley di London, Old Trafford di Manchester, Amsterdam Arena, Nou Camp di Barcelona, Parc de princess di Paris dan tentunya Stadion San Siro di Milan, kandang klub idolaku AC Milan. Banyak yang bilang kalau sudah sampai Eropa, maka mau muter2 kemana-mana gampang.

Tetapi begitu masuk kuliah, cita-cita itu serasa menguap. Aku tidak siap mental. Kuliah ternyata berbeda dengan SMU. Butuh belajar yang rajin dan kerja keras dalam kuliah. Jeleknya, bukannya aku makin rajin, malah aku makin down. Cita-cita jadi dosen pun menguap kemana-mana. Jangankan jadi dosen, jadi Mahasiswa aja bego’ kayak gini. Kalau jadi dosen… Mmmm bisa dibayangkan.

Cita-cita itu menguap. Terbang melayang tanpa tahu kemana. Atau malah terpendam di dalam tanah.

Akhirnya impianku pun ku revisi. Bukan bintang di langit lagi yang ingin kugapai. Tapi hanya mengejar atap rumah yang tingginya hanya 3 meter. Yang hanya dengan sekali loncat, aku bisa menggapainya. Menggapai sesuatu yang mudah saja.

Cita-citaku jadi naïf. Aku ingin jadi pegawai. That’s enough. Itu saja.

Sekarang, jadilah aku menjadi pegawai / karyawan seperti hasil revisi cita-citaku. Senang? Alhamdulillah. Tapi karena ini bukan impianku yang sesungguhnya, masih ada rasa mengganjal di hati. Apalagi setelah melihat ada beberapa teman yang sekarang tengah berjuang seperti yang aku cita-citakan, Takul Choiri di Norway, M Fatikul Arief di Portugal, dan ada seseorang lagi yang mungkin hampir akan pergi ke Belanda. Aku bangga dengan mereka. Aku berharap mereka mereka dapat membawa nama Indonesia di level Internasional. Tapi di sisi lain dada ini sesak. Iri melihat mereka. Iri banget. Ingin bisa seperti mereka.

Itulah kisah tentang kelemahanku. Iri. Disisi lain bagus untuk memotivasiku, tetapi di sisi lain, hal ini yang terkadang membunuhku dan membuatku merasa sangat lemah.

Kini aku berusaha untuk melawan rasa Iri itu. Aku berdoa kepada-Nya, meminta kekuatan untuk menjadi hamba-Nya yang lebih bersyukur. Aku kira aku sudah cukup beruntung dengan hidupku sekarang. Sekarang ini yang kubutuhkan hanyalah fokus pada salah satu hobby, salah satu pekerjaan.

Aku pernah bertanya pada salah seseorang yang ku-iri-kan itu. Kenapa kamu bisa sukses?

Jawaban yang sangat simple…

“Aku tidak melakukan apa-apa kok. Aku hanya melakukan dan mengerjakan apa yang ada didepanku. Itu saja.”

Jadi kerjakanlah apa yang ada di depan mata. Jika ada kesempatan ambil, karena kesempatan tidak datang dua kali.

Hmmm… cukup ah nulis uneg2nya….

Akhir kata… kira-kira ada nggak ya di dunia ini yang iri kepadaku, he he he. Tapi dipikir-pikir ga ada yang patut di-iri-in dari diriku sih :)

Read More......

Saturday, April 11, 2009

Reuni GW 28 Part 1, Bebek Penyet, Cak To

GW 28 adalah sebuah singkatan dari Gebang Wetan No. 28. Itu adalah alamat sebuah rumah kontrakan di sekitar bilangan Gebang (halah bilangan Gebang, kayak di Jakarta aja, he he he), Sukolilo Surabaya. Sebuah daerah yang dipenuhi oleh para perantau yang lagi menuntut ilmu di ITS.

Di rumah itulah aku, bersama Arief, Hendro, Rendra, Imron, Hakim serta Dedy dan Luckham pernah tinggal bersama. Menghabiskan masa 5 tahun kuliah bersama.

Banyak kisah di rumah itu. Suka, duka, Religi, Mistis, Konyol, Asmara semua pernah terjadi di rumah itu. (Untuk Asmara, jangan di salah artikan bahwa beberapa dari kami pernah menjalin hubungan lho ya. Jeruk makan jeruk donk :D)

Tadi malam (10/11/2009) beberapa dari kami berkumpul kembali untuk mengenang masa-masa itu. Aku, Rendra, Hendro dan Arief.

Berempat, kami melakukan perjalanan reuni tadi malam dengan mobil Rendra yang super dahsyat. Perjalanan start ba’da Isya’ dari rumah Rendra. Dan formasi lengkap setelah menjemputku dan Arief.

Perjalanan di mulai dengan makan malam. Awalnya pingin makan Pecel di Pucang. Tapi karena Rendra keberatan makan pecel malam-malam, jadinya kami makan nasi Bebek di warung Bebek Penyet di JL Walikota Mustajab.

Bebeknya.. hmm.. maknyus juragan. Mangstabs. Empuk banget. Tapi ya itu tadi.. awas asam urat!! Seperti biasa, Rendra kalau makan tidak meninggalkan sisa apapun, termasuk tulang bebeknya di embat juga. (Piss Ren)

Setelah puas “Ciak”, perjalanan dilanjutkan. Menyusuri jalanan walikota mustajab, lalu melewati kampus A Unair dan berbelok kanan melewati JL Karang Menjangan a.k.a Karmen. Reflek ku lihat arlojiku ketka melewati JL Karmen ini. Tepat pukul 9 malam lewat 15 menit.

Sekejap kemudian kisah dan kenangan beberapa tahun yang lalu serasa berloncatan dari kepalaku. Beberapa tahun yang lalu, di jam-jam seperti sekarang ini, aku hampir tiap hari melewati jalanan ini. Menemui seseorang. Menghabiskan banyak waktu. Menceritakan banyak kisah. Tertawa bersama. Meski terkadang ada riak-riak kecil yang membuat beberapa malam serasa sunyi. Ingin rasanya mengulangi kembali semuanya. Dan Insha Allah aku bisa mengulangi semuanya itu.

Tidak banyak yang berubah dari jalan ini. Masih banyak pedagang tempe penyet berjajar dan bersaing untuk mencari rejeki. Pasar di sisi timur jalan juga masih ramai. Disitu ada salah satu pedagang mie goreng langgananku.

Perjalanan terus berlanjut. Hingga akhirnya sampailah kami pada kampus ITS. Kampusku tercinta, tempat aku menuntut ilmu sarjana. Kangen juga lihat kampus. Sudah 3 tahun aku tidak pernah mampir kemari. Sesaat terlihat tidak ada perubahan pada bunderan kampus ini, sebelum aku menyadari bahwa tugu ITS sudah tidak ada lagi. Kapan ya dibongkarnya?

Foto-foto bentar ah disini. Narsis bentar.

Lalu kami melanjutkan perjalan menuju daerah Gebang lor dan kemudian belok kiri ke arah Gebang Wetan. Ketika melewati Gebang Wetan No. 28, Rendra sedikit melambatkan kecepatan mobilnya. Serentak kami semua menatap sebuah rumah mungil ukuran sekitar 4 x 8 m yang terpampang di depan mata kami. Rasa kangen pun membuncah. Ingin rasanya masuk dan sekedar menginap semalam di rumah itu lagi. Menikmati lagi sebuah malam di rumah yang sudah kuanggap seperti rumah keduaku.

Selepas melewati GW 28, kami langsung tancap gas menuju daerah sekitar RSJ Menur Surabaya. Bukan berniat untuk berobat lho ya. Tapi untuk mengunjungi salah satu warung kopi langganan kami semasa kuliah dulu. Warung Cak To.

Awalnya kami mengharapkan suasana jalanan menur yang sepi seperti dulu. Tetapi malam itu disana sangat ramai. Ternyata ada balapan drag race motor disana. Wuih.. tontonan asyik nih.

Beberapa kali main ke Cak To ketika kuliah dulu, belum pernah kami menemui balapan liar, dan baru sekarang ini menemui. Aku tidak bisa menceritakan banyak hal tentang balapan karena gak kompeten di bidang itu. Rendra dan Hendro yang bersemangat sekali menonton, meski sesekali ada rasa takut kalau sewaktu-waktu ada razia. Kalau razia orang jelek sih gpp, Insha Allah aku lolos.. wakssss… he he he

Pukul 12 tepat, kami cabut dari jalanan Menur. Meninggalkan riuh dan gegap gempitanya perlombaan yang masih terus berjalan entah sampai jam berapa.

Kami pulang dengan meninggalkan banyak kenangan. Cepat atau lambat, kami pasti akan mengulangi perjalanan ini. Bahkan mungkin bisa tiap minggu, karena Rendra sudah memberi garansi mobilnya bisa dipakai sewaktu-waktu.

Thanks Ren, Lep, Ndro atas kisahnya tadi malam. Kelihatannya kalau lebih banyak teman lebih asyik ya…

Read More......

Friday, April 10, 2009

Life is not a computer

Perjalanan hidupku sudah melebihi usia seperempat abad. Banyak kisah terukir didalamnya. Pahit, manis, suka, duka semuanya. Semua kisah mempunyai isi yang berbeda-beda. Tapi di semuanya ada dua hal yang pasti. Penyesalan akan datang di akhir, tidak pernah di awal dan hidup akan terus berjalan maju, tidak bisa kita merestart ataupun melakukan undo seperti layaknya sebuah PC.

Hidup juga tidak bisa dilogika. Ketika mengerjakan operasi logika dalam computer, 1 + 1 pasti hasilnya adalah 2. Tetapi di hidup, tidak sama. 1 + 1 tidak selalu mendapat nilai 2. Hidup mempunyai banyak variable yang tak terhingga jumlahnya dan tak terhitung kuantitasnya, dan semuanya itu mempengaruhi hasil operasi logika 1 + 1 tadi.

Dan sekarang, aku seperti merasakan 2 hal yang pasti itu. Sebuah peristiwa terjadi dan membuat penyesalan itu datang. Kalau tau akan terjadi seperti ini, ingin rasanya merestart hidupku. Mengawali segala sesuatunya dari awal lagi dan memperbaiki hal-hal buruk yang telah aku lakukan. Atau kalaupun tidak bisa merestart, aku ingin meng-undo beberapa perbuatanku. Tapi, itu semua tidak mungkin. Hidup akan terus maju. Detik demi detik akan terus berjalan. Semua yang telah terjadi tidak akan bisa dirubah dan hanya bisa menjadi kenangan.

Terkadang aku membayangkan andai saja di dunia ini ada mesin waktu. Aku sempat yakin, andai saja mesin itu ada, pastinya kehidupan di dunia ini akan sangat damai. Tetapi sekarang aku juga yakin kalau mesin waktu itu ada, maka akan lebih banyak kerusakan di bumi ini. Lho mengapa?

Karena merasa segala sesuatunya bisa diperbaiki lagi dengan kembali ke masa lalu, Orang-orang pasti akan sering berbuat seenaknya dan meremehkan hidup ini.

Tapi, meskipun ada penyesalan, ada kekecewaan, ada kebahagiaan, ada keceriaan, itu semua sudah takdir dan rencana dari Allah. Penyesalan dan kekecewaan bukanlah sebuah akhir dari perjalanan hidup. Yakinlah bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih indah untuk masa depan kita. Selain itu, Allah pasti akan memberikan sebuah hikmah pada sebuah peristiwa yang terjadi. Jadi, ketika penyesalan atau kekecewaan itu datang, kita tetap harus tegar, kita harus tetap tabah, harus tetap sabar. Tetap percaya, yakin dan berbaik sangka pada rencana Allah untuk kita yang pastinya akan sangat indah.

Begitu pula sebaliknya, kebahagiaan dan keceriaan juga bukanlah sebuah akhir dari perjalanan hidup. Yakinlah bahwa hidup bagaikan sebuah roda, kadang kita di atas, kadang kita dibawah. Jadi, ketika sebuah kebahagiaan atau keceriaan datang, janganlah kita menghadapinya dengan berlebih-lebihan. Selalu bersyukur atas rahmat yang sudah Allah berikan pada kita.

Semoga kejadian beberapa bulan terakhir ini bisa membuatku menjadi lebih dewasa, lebih sabar, lebih bijak dan pastinya bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Terima kasih ya Allah atas rahmat dan hidayah-Mu. Aku yakin Kau punya rencana yang sangat indah untukku suatu hari nanti. Amiiieenn.

Yang lalu sudah berlalu. Sekarang aku akan melangkah. Jika suatu saat nanti ada kesempatan untuk memperbaiki kejadian masa lalu, aku akan mengambilnya. Meski aku tahu, sebuah piring yang sudah retak, sudah pecah, serapi apapun kita memperbaikinya, dengan lem super hebat apapun, pasti retakan itu akan selalu tampak. Dan piring itu akan lebih rentan untuk retak ataupun pecah lagi daripada piring yang baru.

Jika piring baru itu, dilempari sebuah batu, mungkin piring itu tidak akan mudah pecah, tetapi jika yang dilempari batu adalah piring hasil reparasi tadi, maka pasti akan sangat mudah pecah.

Hmmm.. susah juga ya memperbaiki sesuatu di masa lalu. Kira-kira aku bisa nggak ya? Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang membisikkan ke telingaku dan itu semua membuatku tersenyum kembali.

Bukankah hidup harus selalu berpikir optimis?

Read More......

Thursday, April 09, 2009

Takkan Ada

Finally aku bisa update lagi blog ini. Nyawa itu muncul lagi. Semangat itu menyala kembali. Harapan Bahagia itu datang lagi. Tapi aku sendiri ga tau harus nulis apa… So.. mungkin sebuah lirik lagu ini bisa untuk memulai semuanya kembali. Berjuang demi sebuah harapan untuk bahagia…. Membuktikan kepadamu bahwa semua semangat dan kebahagiaan ini karenamu

I’ll fight for you.. for Us..

Takkan Ada By Lyla

Takkan jera

Aku memintamu

Tuk tetap di sini

Meski kini

Kau pun telah pergi

Dan meminta aku

Tuk melupakanmu

Tapi ku tak mampu

Reff:

Aku mohon kepadamu

Kembalilah kepadaku

Karna takkan pernah ada

Yang mampu menggantikanmu

Takkan jera

Aku memintamu

Tuk tetap di sini

(karena) dia bukan

Orang yang kupilih

Tuk melupakanmu

Repeat reff [2x]

Sekali lagi

Repeat reff

Tak seindah bersamamu

Tak sehangat pelukanmu

Yang tak akan pernah bisa

Untuk mengganti dirimu

Takkan jera

Aku memintamu

Tuk tetap di sini

Read More......
 

Copyright(r) by wongkentir