Thursday, April 23, 2009

I Love You Mom

Kemarin “gak” sengaja ngebeliin Mom busana muslim model batik. Kenapa gak sengaja? Karena emang gak ada niatan sama sekali. Ada seorang teman kantor yang nawar-nawarin baju muslim model batik. Sebenarnya aku bukan termasuk dalam daftar calon customernya. Karena ya … karena aku cowok, sedangkan pasar dari dagangannya adalah cewek alias ibu-ibu.

Aktivitas transaksi sendiri gak jauh dari mejaku. Tapi ya aku cuek aja, karena aku emang gak berniat beli. Sampai suatu ketika mbak dini nyeletuk.

“Kamu gak beli Sur? Mbeliin ibumu gitu?”

Kalimat mbak dini cukup singkat, tapi sangat-sangat cukup untuk membuatku tersentak. Iya ya, kenapa gak terpikir olehku untuk membelikan Mom?

Sebenarnya bukan gak terpikir, tapi cuman agak trauma. Sudah beberapa kali nyobak mbeliin Mom, tapi malah dimarahin he he he… Dulu waktu SMA rekreasi ke Malang, mbeliin sayuran.. eh malah katanya “Kalau sayur beli di pasar aja, lebih murah”

Terus pernah juga mbeliin tas, tapi juga ga dipake. Mungkin karena modelnya gak cocok kali ya. Dan beberapa yang lain.

Kali ini sebenarnya agak trauma juga. Tapi apa salahnya dicoba. Tokh mumpung disekitarku lagi banyak konsultan fashion yang juga tengah memilih-milih busana yang tepat. Ada mbak dini, mbak diah, mbak yani, dan mbak ismi. Dan atas saran (lagi-lagi) dari mbak dini, akhirnya aku mencomot satu model. Aku sih ga tau bagus apa enggak. Lagian bagus buatku belum tentu cocok buat Mom. Tapi aku percaya sama mbak Dini aja.

Pulangnya aku berikan busana itu. Seperti biasa, mama tanpa ekspresi menerimanya. Busana itu diletakkan di atas meja makan dan tergeletak disana.

Aku mengambil nafas panjang. “Waduh, gak cocok lagi nih kelihatannya,” batinku putus asa.

Aku pun buru-buru mandi, ganti baju dan sholat di kamar. Selesai sholat, aku mendengar sedikit keributan di ruang keluarga. Suara dua adik perempuanku.

“Bagus Ma.. Bagus banget. Kapan belinya??”

Aku mengernyitkan dahi. Emang apanya yang bagus?

Aku keluar kamar. Disitu aku melihat Mom lagi mencoba busana yang kubelikan sambil meminta pendapat adikku. Senyum tersungging dibibirnya. Senyum terindah dari my Mom. Aku pun mendekati beliau.

“Bagus Ma? Cocok Ma?” ujarku penuh khawatir. Takut Mom gak suka.

“Bagus Sur. Pas”

“Kekecilan gak? Kalau kekecilan bisa aku tukerin.” Lagi-lagi suaraku penuh dengan kekhawatiran. Takutnya busana itu kekecilan di badan Mom.

Tapi itu ternyata kekhawatiranku saja. Karena setelah itu Mom berkata….

“Enggak, pas kok. Terima Kasih ya nak.”

Perasaan bahagia seketika itu merasuki relung hatiku.

Finally, aku bisa membelikan sesuatu yang bikin mama senang. Finally .. and finally he he he. Rasanya hati ini seneng banget. Tak terlukiskan dengan kata-kata pokoknya..

I Love You Mom, and always Love You… :)

And I will do the best for you…….

1 Comment:

Anonymous said...

hehe bagus sur..
membuat ku hampir menitikkan air mata. untung lom ketauan orang2 kantor
trus menulis lagi yg kaya gini :)

 

Copyright(r) by wongkentir