Thursday, June 18, 2009

Counter di Traffic Light

Sudah pernah lihat counter seven segment yang sekarang banyak terpasang di traffic light seperti yang ditunjukkan pada gambar kan?

Terus terang, aku kagum dengan konsep counter ini. Sangat sederhana, tetapi sebenarnya mempunyai banyak sekali manfaat. Yang utama, tentu saja mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas yang memang sering terjadi di daerah-daerah persimpangan. Dengan adanya counter ini, si pemakai jalan bisa mengukur waktu saat kendaraannya akan melewati traffic light tersebut.

Hanya itukah fungsinya? Beberapa minggu terakhir ini, aku menemukan manfaat baru tentang adanya counter ini. Ya mungkin bukan hanya aku yang sudah pernah memikirkan manfaat ini.

Apa itu? Meminimalisasi polusi udara di kota.

Gimana caranya?

Sekarang ini, saat lampu merah menyala, hampir semua kendaraan menghentikan kendaraannya dalam keadaan mesin tetap menyala. Dalam keadaan idle seperti itu, memang tidak terlalu banyak bahan bakar yang dikeluarkan. Tetapi tetap saja, menurutku itu sebuah pemborosan. Dan juga ada polusi yang disebabkan.

Nah, alangkah baiknya, jika counter lampu merah masih menunjukkan angka 20 detik ke atas, kita mematikan mesin kendaraan kita dulu. Mungkin banyak yang mendebat pendapatku bahwa mematikan mesin motor selama 60 detik, untuk kemudian men-start-kembali, menghabiskan bahan bakar yang sama banyaknya. Mending tetap nyala saja. Okelah, mungkin untuk penghematan bahan bakar nilainya nol, tetapi setidaknya kita bisa mengurangi polusi udara meski hanya beberapa saat. Kita pun bisa menunggu lampu merah dengan lebih nyaman. Selain tidak ada asap di sekitar kita, suasana menjadi sedikit lebih tenang karena mesin kendaraan dimatikan.

Bumi ini butuh kepedulian kita kawan…

Let’s save earth.. for a better life tomorrow..

1 Comment:

Neng said...

Go Green.... save our earth...

cited from SBY, Lanjutkannn!!!!

 

Copyright(r) by wongkentir