Wow, aku bener-bener bahagia banget hari ini. Italy, jagoanku jadi juara world cup buat keempat kalinya (Campione Del Mondo). Pagi ini Bener-bener salah satu momen terindah dalam hidupku. Gak sia2 aku bangun pagi buat nonton.
Sebenarnya malamnya aku dah gak punya niatan buat Nonton. Soalnya aku dah pesimis kalau Italy bakal juara. Apalagi secara history, Italy agak susah menang jika ketemu Perancis. Apalagi di pertandingan sebelumnya maestro Perancis, Zidane main kesetanan.
Tapi entahlah, mungkin malam itu Allah menyuruhku bangun dan menjadi saksi bersejarah yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidupku, ngelihat Italy jadi juara dunia.
Awal pertandingan, aku dah dibikin tegang. Zidane bikin gol lewat penalti, padahal baru 14 menit pertandingan berjalan. Seketika itu aku langsung disergap ketegangan yang menyakitkan. Bayangan kekalahan Italy atas Perancis di Final Euro 2000 yang bikin Paolo Maldini menangis langsung melintas di benakku.
Untungnya beberapa menit kemudian sang hero of the night, Marco Materazzi bikin gol balasan. Sundulannya hasil umpan tendangan sudut Andrea Pirlo tdk bisa dihentikan Fabien Barthez.
Sisa pertandingan bikin aku semakin tegang. Rasanya tubuhku benar2 tersiksa dan sangat merana. Apalagi ketika pertandingan terpaksa harus diselesaikan lewat adu penalti, karena kedudukan hingga 90 menit + 30 menit extra time masih sama kuat 1 -1.
Tapi akhirnya ketegangan itu berubah menjadi kebahagiaan kala Fabio Grosso, sang algojo terakhir Italy di adu penalty berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Aku pun berteriak-teriak sejadi-jadinya, padahal saat itu hari masih sangat pagi. sekitar jam 4 dini hari. (Maaf jika ada tetangga kos yang terganggu dengan teriakkanku saat itu).
Dan momen indah saat Fabio Cannavaro mengangkat piala dunia tinggi akan terus terekam dalam memori kepalaku.
Grazie Azzuri!!
Sebenarnya malamnya aku dah gak punya niatan buat Nonton. Soalnya aku dah pesimis kalau Italy bakal juara. Apalagi secara history, Italy agak susah menang jika ketemu Perancis. Apalagi di pertandingan sebelumnya maestro Perancis, Zidane main kesetanan.
Tapi entahlah, mungkin malam itu Allah menyuruhku bangun dan menjadi saksi bersejarah yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidupku, ngelihat Italy jadi juara dunia.
Awal pertandingan, aku dah dibikin tegang. Zidane bikin gol lewat penalti, padahal baru 14 menit pertandingan berjalan. Seketika itu aku langsung disergap ketegangan yang menyakitkan. Bayangan kekalahan Italy atas Perancis di Final Euro 2000 yang bikin Paolo Maldini menangis langsung melintas di benakku.
Untungnya beberapa menit kemudian sang hero of the night, Marco Materazzi bikin gol balasan. Sundulannya hasil umpan tendangan sudut Andrea Pirlo tdk bisa dihentikan Fabien Barthez.
Sisa pertandingan bikin aku semakin tegang. Rasanya tubuhku benar2 tersiksa dan sangat merana. Apalagi ketika pertandingan terpaksa harus diselesaikan lewat adu penalti, karena kedudukan hingga 90 menit + 30 menit extra time masih sama kuat 1 -1.
Tapi akhirnya ketegangan itu berubah menjadi kebahagiaan kala Fabio Grosso, sang algojo terakhir Italy di adu penalty berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Aku pun berteriak-teriak sejadi-jadinya, padahal saat itu hari masih sangat pagi. sekitar jam 4 dini hari. (Maaf jika ada tetangga kos yang terganggu dengan teriakkanku saat itu).
Dan momen indah saat Fabio Cannavaro mengangkat piala dunia tinggi akan terus terekam dalam memori kepalaku.
Grazie Azzuri!!
0 Comments:
Post a Comment