Wednesday, March 26, 2008

Mengganti Default Directory Tomcat

Gak ada angin, gak ada ujan, akhirnya aku nulis sesuatu tentang script dan code yang sebenarnya basic kuliahku. Fiuh, sebenarnya agak sungkan nulis tentang ini, soalnya merasa gak kompeten buat nulis tentang ginian. Tetapi setelah cari2 di internet tentang masalah ini dan ternyata susahnya bukan main nemuinnya. Bahkan bisa dibilang gagal nemuinnya karena solusi didapat dari hasil chatting sama seorang teman sekaligus masterku bernama Jepe.

Karena itu aku memutuskan untuk menulisnya diblog, untuk sharing dengan teman-teman semua sekaligus buat aku sendiri kalau lupa. Maklum dah tua nih, he he he.

Ini membahas tentang mengganti default directory di tomcat. Selama ini kan default directory adalah ROOT pada folder Tomcat_Home/webapps. Jadi kalau kita mengetikkan http://localhost/ maka yang dipanggil adalah file index.jsp / index.html / index.htm didalam folder ROOT tersebut.

Nah ada permasalahan muncul disini. Aku melakukan code di netbeans dan mendeploy aplikasi tersebut sehingga terbentuk folder MyApp pada webapps. Untuk bisa mengakses aplikasiku, aku harus mengetik http://localhost/MyApp/ pada address bar browser. Itu terlalu panjang. Aku ingin dengan hanya mengetikkan http://localhost/ maka, browser akan memanggil file index.jsp pada folder MyApp.

Sudah kupenuhi saran dari si Mbah untuk berkunjung dari situs satu ke situs lainnya. Anjang sana anjang sini, eh sampai page ke sepuluh si embah, gak ketemu juga. Frustasi dong jadinya. Untungnya aku inget kalau punya banyak master. Teman-teman kampusku. Dan berkat ngebuzz itu, akhirnya aku dapat solusinya. Dan ternyata simple, he he

1. Buka file index.jsp di folder Root.

2. Hapus semuanya. Lalu ganti scriptnya dengan script dibawah ini

<!doctype html public "-//W3C//DTD HTML 4.0 Transitional//EN">

<html>

<head>

<META HTTP-EQUIV="refresh" content="0; URL=MyApp/index.jsp">

</head>

<body bgcolor="#FFFFFF">

</body>

</html>

3. Restart service

Oke. Selesai. Sekarang tes. Dan semuanya sudah beres. Kita cukup mengetikkan http://localhost nanti file index.jsp yang baru ini yang akan mendirectkan ke folder MyApp/index.jsp

Thanks buat Jepe atas bantuannya

Read More......

Monday, March 17, 2008

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin (PLTB)

Sebenarnya kalau Pembangkit Listrik Tenaga Angin di singkat harusnya kan PLTA. Tapi karena PLTA sudah identik dengan Air, maka si Angin harus ngalah. Dan singkatannya menjadi PLTB dengan B diambil dari kata Bayu. Dalam bahasa inggris pembangkit jenis ini dikenal dengan sebutan Wind Power.

Sama seperti PLTA, pembangkit ini sangat murah dan ramah lingkungan. Prinsip kerjanya juga sangat sederhana. Angin memutar turbin angin atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan kincir angin. Karena turbin berputar, generator yang satu poros dengan turbin ikut berputar. Jadilah energi listrik. Pada PLTB yang sudah dikelola secara korporat, listrik langsung dialirkan melalui transmisi. Sedangkan pada PLTB rumahan, biasanya energi disimpan pada baterei.

Tapi untuk membangun sebuah PLTB yang bisa menghasilkan listrik maksimal memang tidak semudah perkiraan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya yang terpenting adalah kecepatan dan juga kestabilan angin. Kecepatan angin yang diharapkan biasanya berkisar antara 2 hingga 17 m/s dan konstan. Jika terlalu pelan listrik yang dihasilkan tidak terlalu besar. Bahkan turbinnya sendiri mungkin tidak bisa berputar. Tapi jika terlalu besar, maka bisa merusak ataupun malah menumbangkan turbin angin itu sendiri.

Data dari wikipedia, Di dunia sudah terdapat ribuan PLTB dengan kapasitas maksimal hingga mencapai 93849 MW. Kapasitas itu akan semakin meningkat karena pembangkit jenis ini memang tengah berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Dahsyat sekali bukan? Jerman menjadi yang terdepan disusul oleh Amerika Serikat, Spanyol, India dan China.

Indonesia? Jangan ditanya. Maksudnya benar-benar jangan ditanya, karena Indonesia hanya memiliki 0.00…..1 % (kayak iklan operator telpon aja yah) dari kapasitas di dunia itu. Beberapa unit PLTB memang sudah terinstall di Indonesia. Data dari ESDM, ada 5 unit dengan masing-masing berkapasitas maksimal 80 KW. Jadi kalau ditotal kita hanya punya 400 KW dari 93.849.000 KW Total di seluruh dunia.

Ironisnya lagi, disaat dunia tengah mengalami perubahan iklim yang sangat signifikan dan di tengah meningkatnya pembangunan pembangkit yang ramah lingkungan, Indonesia malah jor-joran membangun PLTU Batubara. Padahal Batubara adalah salah satu penyebab pemanasan global yang utama karena karbon dan sulfurnya. Lebih ironis lagi, Indonesia baru saja menjadi tuan rumah Konferensi UNFCC.

Memang sih, beberapa pakar energi menyatakan kecepatan angin di wilayah Indonesia ini menjadi salah satu kendala dalam membangun PLTB. Apalagi hingga sekarang, Indonesia belum memiliki peta komprehensif, karena pengembangannya butuh biaya miliaran rupiah. Tapi kalau dipikir-pikir, dengan manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan energi listrik, penghematan minyak / batubara serta perubahan iklim global, uang miliaran rupiah tersebut harusnya bukan sebuah kendala yang berarti. Karena jika dunia sudah hancur, uang miliaran rupiah akhirnya tidak akan berguna.

Jika melihat manfaat secara langsung dari PLTB ini, datang saja ke Indramayu, Jawa Barat. Kabarnya (karena belum melihat langsung), di daerah ini sejak empat tahun lalu telah terinstall 40 unit kincir angin. Kincir angin ini digunakan untuk menggantikan peran mesin diesel untuk menjalankan pompa air yang nantikan akan digunakan mengairi kebun.

Biaya investasinya memang cukup mahal. Harga satu unit kincir angin yang diberi nama EGRA (Energi Gratis) ini sekitar 60 juta rupiah. Sangat besar memang. Tapi jika kita berhitung secara ekonomis, ternyata menguntungkan. Karena memakai kincir angin, maka tidak ada pengeluaran untuk bahan bakar lagi. Biaya pemeliharaan pun cukup murah. Hanya 500.000 rupiah. Bandingkan jika memakai mesin diesel. Untuk biaya solar saja menghabiskan 132.000 rupiah per hari, yang artinya 132.000 x 365 = 48.180.000 per tahun. Belum termasuk biaya pemeliharaan mesin. Jadi hanya dalam waktu 2 tahun, manfaat dari kincir angin ini sudah terasa.

Semoga dengan kenyataan ini, Pemerintah menjadi lebih peduli terhadap jenis pembangkit ini. Oke, proyek PLTU Batubara tetap jalan terus, tapi jangan lupakan pembangkit-pembangkit ramah lingkungan seperti ini.

Always Think Green for Our Future Life

Sumber:

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1177294977&1

http://en.wikipedia.org/wiki/Wind_power

http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/

http://www.powerhousetv.com/

Read More......

Tuesday, March 11, 2008

Islamic Book Fair vs Jakarta International Java Jazz Festival

Liburan panjang kemarin aku gak pulang kampung. Sempet bingung mau ngabisi waktu kemana. Untungnya Mumun ngasih tau kalau ada Islamic Book Fair di Istora Senayan, Jadinya akhirnya ada acara untuk ngisi liburan. Aku ke acara ini dua kali, Sabtu dan Minggu.

Hari sabtunya aku sama mumun ke acara ini naik bus umum. Turun halte farmasi, masuk kawasan senayan lewat JCC. Sampai disana suasana cukup ramai dengan acara Jakarta International Java Jazz Festival. Lalu aku melihat cara pemasangan spanduk yang cukup menarik mataku yang dipasang di salah satu pintu pagar menuju kawasan Gelora Bung Karno. Spanduk satunya promosi acara Islamic Book Fair sedangkan satunya promosi acara Java Jazz. Melihat spanduk itu, aku serasa disuruh memilih, nonton Java Jazz atau liat pameran buku.

Sempet mengira acara Book Fair bakal sepi. Tapi ternyata salah total. Ruaaammaaaaiiiii banget sampek2 susah gerak. Apalagi siang itu ada tausiahnya Ustadz Yusuf Mansyur di dalam hall istoranya. Orang-orang Jakarta emang haus akan event-event seperti ini. Hampir semua event mulai konser musik, pameran buku, pameran otomotif, pameran computer gak ada yang sepi.

Setelah puas muter dan beli buku, kami pun pulang.

Pulangnya aku sempetin untuk mengambil brosur acara. Ternyata besok ada acara jumpa fans-nya penulis dan pemain film Ayat-ayat Cinta!!!

Besoknya aku datang ke pameran ini lagi. Kali ini naik motor sama Feri dan Mas Arief Laga. Suasana ternyata lebih ramai lagi. Kali ini rasanya sesak banget, nget, nget. Ternyata efek dari buku dan film Ayat-ayat Cinta sangat luar biasa. Aku sendiri memang pingin cari buku lagi karena kemarin ada satu buku yang pingin kubeli tapi gak tau mana yang bagus. Sekarang bareng Feri dan Mas Arief Laga yang sudah sering baca buku-buku islami, aku berharap bisa dapet buku yang tepat. Selain itu aku ingin mengambil gambar sepasang spanduk yang menurutku menarik tadi.

Setelah buku masing2 kebeli, kami langsung pulang. Kami gak nyempetin nonton jumpa fansnya Ayat-ayat Cinta. Males banget soalnya harus berjubel-jubel. Tapi siangnya tadi sempet nonton acara dialog dengan Marissa Haque mengenai buku bertajuk Aisyah.

Read More......

Nodame Cantabile SP (Special Paris)

Akhirnya bisa nonton juga Nodame Cantabile Spesial Paris. Thanks banget buat DoramaLover yang sudah sharing filmnya. Film ini terdiri dari 4 disc yang masing2 disknya berdurasi 1 jam lebih sedikit.

Seperti diceritakan di akhir film sebelumnya, Nodame melanjutkan studi musiknya ke Paris. Chiaki pun turut serta ke Paris mendampinginya. Sampai di Paris, apartemen mereka bertetangga lagi. Di apartemen ini mereka mengenal Frank dan Tanya. Sama seperti Nodame, mereka adalah siswa Akademi Musik di Paris. Frank asli Perancis, sedangkan Tanya dari Russia.

Menurut opiniku, film ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni disk 1 dan 2 adalah episode untuk Chiaki sedangkan 3 dan 4 untuk nodame.

Pada disk 1 dan 2 diceritakan Chiaki mengikuti kompetisi konduktor bertajuk “Platini International Conductor’s Competition”. Di kompetisi ini dia mendapat pesaing berat bernama Jean yang tak lain adalah murid dari Sebastian Viera, konduktor idola Chiaki. Awalnya semuanya terasa baik2 saja. Dengan lancar Chiaki lolos ke babak ke dua dan babak ketiga. Masalah tiba di babak ke tiga. Di babak ketiga ini, kompetisi dibuka secara umum. Maksudnya khalayak ramai boleh menonton. Para peserta lain pun boleh saling menonton peserta yang tengah tampil. Jean tampil pertama pada babak ini. Permainannya nyaris tanpa cela. Hal ini membuat Chiaki gugup. Dia pun menginginka penampilan yang lebih sempurna untuk menandingi Jean. Akibatnya sifat aslinya yakni Perfeksionis (Nodame menyebutnya hardcore Prefectsionis) muncul. Dia pun jadi sering terlalu mengoreksi permainan para pemain musik seperti yang pernah dia lakukan terhadap Special Orkestra dulu. Bahkan terkadang dia tidak seperti mengoreksi, tetapi menyalahkan. Akibatnya banyak pemain musik yang sakit hati karena merasa direndahkan dan disalah-salahkan terus. Hal ini ternyata fatal. Musiknya bukan tambah baik, malah hancur berantakan meski akhirnya berhasil lolos ke Final. Chiaki pun down mentalnya.

Nodame melihat gelagat ini. Dia pun mengerahkan usahanya untuk mengembalikan kepercayaan diri Chiaki. Mulai dari menghiburnya dengan gaya konyolnya hingga menyuruh teman-teman ex-S-Orchestra untuk menelpon Chiaki dan memberi semangat. Usaha itu berhasil. Chiaki pun berhasil menjadi juara pertama. Lagi-lagi Nodame menjadi inspirasi Chiaki.

Disk 3 dan 4, cerita beralih ke Nodame. Sekolah baru di Paris ini ternyata menjadi neraka bagi Nodame. Sebuah pelajaran analisa musik, membuatnya frustasi. Dia yang selama ini tidak pernah belajar musik secara serius menjadi tampak sangat bodoh di pelajaran ini. Mentalnya pun down seperti saat gagal menjadi juara kompetisi. Masalah lebih komplek lagi karena Chiaki tidak berada disisinya. Chiaki musti menyertai Frank Stressman untuk tour keliling dunia. Ketika tour di Jepang, secara mendadak Stressmann sakit saat hari pertunjukkan. Chiaki pun didaulat untuk menggantikannya sehingga secara tidak sengaja Chiaki melakukan debutnya secara professional sebagai Konduktor. Chiaki memainkan Piano Concerto bersama pianist terkenal bernama Son Rui. Dan pertunjukan itu sukses besar. Nodame tahu itu dan di hatinya timbul perasaan iri dan cemburu.

Iri karena sejak dulu dia terobsesi untuk tampil dalam sebuah Piano Orchestra bersama Chiaki dalam satu panggung. Cemburu karena wajah Son Rui sangat cantik, terpelajar dan terawat.

Dengan bantuan Frank, dia mendapatkan info tentang Son Rui. Termasuk video yang menampilkan permainan piano Son Rui berjudul 100 Transcendental Studies. Didorong rasa iri dan cemburu, dia berusaha sangat keras untuk memainkannya

Di tengah frustasinya pada pelajaran analisa, jadwal pelajaran praktek pun tiba. Setelah basa-basi, Nodame diminta untuk memainkan satu sonata yang paling dia sukai oleh gurunya. Hanya ada satu permainan yang di otaknya saat itu, 100 Transcendental Studies yang sudah ia pelajari dengan susah payah. Begitu selesai memainkannya, bukan pujian yang didapat, malah sebuah kritik.

“Aku menyuruhmu memainkan satu sonata yang paling kamu suka, bukan menunjukkan keahlianmu. Selain itu, siswa yang bisa memainkan sonata sulit seperti itu tidak hanya kamu saja, tapi banyak. Apa yang membuatmu datang kemari?”

Nodame bertambah frustasi. Dia tidak tahu apa yang harus diperbuat.

Saat keadaan semakin memburuk bagi Nodame, Chiaki pulang ke Paris. Melihat keadaan Nodame, Chiaki semakin tahu betapa cintanya Nodame padanya. Tapi dia tidak bisa menemani terlalu lama karena dia harus melanjutkan tournya lagi.

Suatu ketika saat pelajaran praktek, guru Nodame menawarkan Nodame untuk tampil di sebuah acara Recital. Ini adalah acara tahunan yang diadakan oleh sebuah gereja di kawasan Loire untuk menyambut Natal dan Tahun baru. Nodame tentu menolak, tapi gurunya memaksanya.

“Tidak inginkah permainan pianomu di dengar orang lain? Untuk apa selama ini kamu bermain piano?”

Ini tampaknya menjadi sebuah awal titik balik bagi Nodame.

Asisten gurunya memintanya memainkan Mozart sonata No 18 yang merupakan sonata terakhir dari Mozart. Awalnya semua terasa sulit, tetapi akhirnya berkat perjuangan kerasnya, Nodame akhirnya berhasil. Selama mempelajari sonata inilah, Nodame mulai memahami arti penting dari analisa musik. Dia banyak sekali membaca buku tentang Mozart dan latar belakangnya serta analisa-analisa musik. Dan semua itu membuatnya tampil sangat mengesankan saat Recital. Nodame akhirnya memahami semua perkataan gurunya, untuk apa dia bermain piano? Jawabannya ternyata cukup mudah, untuk bisa didengar orang lain.

Menjelang tampil di Recital terdapat sedikit konflik antara Chiaki dan Nodame. Chiaki tanpa sadar telah cemburu karena melihat Nodame dan Kuroki berduaan di kamar. (Kuroki adalah teman Chiaki dan Nodame di Rising Star Orchestra. Kuroki sempat mengaku pada Chiaki kalau dia naksir Nodame). Konflik itu reda. Tapi hal itu membuat Chiaki menunda memberikan sebuah kalung pada Nodame. (Kalung itu dia beli saat tur di Jepang. Sebenarnya Chiaki ingin beli cincin, tapi tidak tahu ukuran jari Nodame).

Di akhir film diceritakan Chiaki sukses melakoni debutnya tampil di Eropa. Dia memainkan Brahms Symphony No. 1 yang tak lain adalah Sonata yang ia mainkan pertama kali bersama Rising Star Orchestra. Di bangku penonton, tampak Nodame yang tampil sangat anggun dengan kalung pemberian Chiaki. Kalung itu pun akhirnya tersemat di leher Nodame tepat setelah acara Recital.

Yah begitulah ringkasan kisah Nodame Spesial Paris. Rasanya cepet banget nontonnya. Habisnya aku langsung namatin 4 CD bertutut-turut dalam waktu 4 jam lebih dikit. Lha mau gimana lagi, penasaran sih.

Kalau mau ngasih nilai, film ini ku kasih rating 4.6 dari skala 0 - 5. Aku bener-bener kehibur banget dengan tingkah konyol Nodame. Musik-musik klasik yang di tampilkan juga syahdu dan indah di telinga. Mungkin inilah yang membuat para pencipta musik klasik seperti Beethoven, Mozart dijuluki jenius musik. Pesan moral dari film ini juga cukup banyak. Males kalau cerita satu persatu, ntar gak selesai-selesai nulisnya, he he he. Jadi buat yang mau nonton, buruan. Gak rugi deh. Top abis deh Doramanya.

Read More......

Thursday, March 06, 2008

Kisah si Kapsul, Utege dan 6 M

Kisah ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama dan tempat, sumpah, itu gak disengaja. Mungkin karena kebanyakan baca koran nih…

Suatu hari yang cerah, seorang pria separuh baya terduduk di sebuah bangku taman. Bangku itu terletak di bawah kumpulan pohon yang hijau dan rindang. Suasana begitu nyaman. Angin bertiup sepoi-sepoi menerpa dedaunan. Burung-burung berkicau bersahutan.

Tiba-tiba ada seorang wanita datang menghampiri pria itu. Dia memakai kacamata hitam dan blazer berwarna kecoklatan. Dari gayanya, terlihat wanita itu adalah wanita terhormat. Ketika wanita itu sudah sangat dekat, dia membuka kaca matanya. Tampak di mata sang pria dua buah mata wanita yang indah dengan bulu mata lentik. Bibirnya tersenyum menyungging.

Mereka langsung saling berjabat tangan begitu keduanya sudah saling berhadapan,.

“Selamat Sore menjelang malam, Pak,” sapa wanita itu sambil terus tersenyum.

“Selamat sore Bu.”

Basa-basi dimulai. Setelah 10 menit berlalu, acara inti pun dimulai.

“Ini pak, maksud kedatangan saya kemari itu disuruh ngasih bingkisan, titipan dari Bapak Kapsul.”

“Oh iya!?” Sang pria terkejut. Tepatnya pura-pura terkejut. Meski lulusan Fakultas Keadilan dan tidak pernah mengikuti pelajaran teater, dia terkenal cukup jago berakting.

‘Akhirnya yang kutunggu-tunggu datang juga. Lelet juga nih Kapsul. Janjinya 1 x 24 jam langsung, eh ini telat 24 jam.’ Batin si pria mengumpat.

“Iya Pak. Bingkisan ini sebagai tanda terima kasih Pak Kapsul kepada pak Utege karena telah ‘menyelamatkan’ nyawanya.”

“Ah itu biasa, Bu. Namanya juga manusia, harus salng tolong menolong. Kebetulan saya ahli dibidang itu, jadi saya bisa membantu sekuat tenaga saya. Saya tidak berharap apa-apa kok Bu. Bagi saya cukup gaji dari Negara.” Ceilee, dahsyat banget memang akting si Utege ini.

“Ini ndak seberapa kok Pak. Ini hanya sebagai tanda ‘terima kasih’. Jumlahnya gak banyak kok, karena cuma ini yang bisa Pak Kapsul berikan.”

“Wah, kok saya jadinya malah merepotkan Pak Kapsul,” ujar Utege dengan super duper sopan.

“Nggak repot kok Pak,” ujar sang wanita. “Bapak Kapsul bahkan sangat terkesan sama Pak Utege. Pak Utege berani sekali.”

Wajah Utege memerah malu.

“Ah Ibu A ini bisa aja. Ini mah sudah biasa, Bu. Sudah banyak orang yang ‘tertolong’ karena keahlian saya.”

“Hmmm, saya akui Bapak U sangat lihai dan jenius.”

Wajah Utege makin memerah.

“Terima kasih, Bu.”

“O iya Pak. Bingkisannya saat ini tidak saya bawa karena takut bisa membuat kegemparan publik. Saya tinggal di rumah Bapak Kapsul. Mari kita kesana untuk mengambilnya,”

“Waduh nggak usah Bu. Sungguh. Bagi saya ucapan terima kasih sudah lebih dari cukup,”

‘Ini dia jurus pamungkas. Teknikku paling handal yang selama ini gak pernah meleset. Pura-pura menolak. Aku yakin si wanita ini akan memaksaku menerimanya.’

Si wanita tampak kecewa.

“Pak Utege tidak boleh menolak hadiah ini. Jika menolak, Pak Kapsul akan sangat-sangat kecewa. Bapak nggak mau kan mengecewakan bos saya?”

“Waduh tentu saja nggak mau, Bu. Kalau memang Pak Kapsul memaksa, oke deh,” ujarku sambil tersenyum.

‘Getcha!!! Betul kan apa kataku. Dapet juga duit. Kira-kira dikasih berapa ratus juta ya? Wah bisa beli rumah en mobil baru nih’, teriak batin Utege dengan girang.

Pertemuan di taman itu pun berakhir. Si pria bernama Utege itu mengikuti si wanita.

“Saya pakai mobil pribadi saya aja, Bu. Biar entar gampang pulangnya.”

“Boleh Pak. Silakan.”

Sampai dirumah Kapsul, si wanita langsung masuk ke dalam rumah dan menghilang didalam kemegahannya. Sedangkan Utege dipersilakan duduk di ruang tamu. Selang lima menit kemudian, si wanita itu menampakkan diri lagi. Kali ini bersama beberapa koper dan beberapa orang pria berperawakan besar.

“Ini pak bingkisan dari Pak Kapsul. Semoga bapak sudi menerimanya.” Tanpa komando, wanita itu langsung membuka salah satu koper diikuti dengan pria-pria disampingnya.

Begitu koper dibuka, tampak bertumpuk uang didalamnya. Utege pun terbelalak takjub melihat uang sebanyak itu. Dia memang sering menangani kasus berhubungan dengan uang, tapi gak pernah lihat sebanyak itu. Tapi dia tetap berusaha tenang dan menyembunyikan keterkejutannya.

‘Waduh, uang sebanyak ini berapa ratus juta ya?’ batin Utege.

“Ini enam milyard rupiah Pak.”

“Enam Mlyard!!???!?!?” Kali ini Utege benar-benar tidak sanggup menyembunyikan keterkejutannya. Membayangkan mempunyai uang 1 Milyard aja gak pernah. Lha kali ini ada uang 6 Milyard didepanku.

“Iya Pak. Enam milyard. Ada titipan permintaan maaf dari Pak Kapsul andai saja Pak Utege merasa nominal itu kurang. Hanya ini yang bisa beliau berikan.”

“Wah, cukup Bu. Cukup. Ini sudah lebih dari cukup. Terima kasih, terima kasih,” Utege benar-benar girang.

Wanita itu tersenyum.

‘Bener banget kata Pak Kapsul. Orang-orang ‘pecinta’ keadilan di Indonesia ternyata juga pecinta uang. Dikasih uang segini aja dah girang bukan main. Padahal dia tau duit 6 milyard ini cuma 0.02 persen dari duit Pak Kapsul yg jumlahnya 30 Trilliun. Dasar bego.”

si Wanita lalu menutup kopernya dan lagi-lagi diikuti oleh rekan-rekannya. Setelah itu ia menyerahkan kopernya ke aku.

“Oh ya Pak Utege, agar lebih amannya bapak dan uang ini, saya dan beberapa anak buah saya akan mengantarkan bapak ke rumah. Pak Kapsul yag berpesan pada saya agar uang itu benar-benar sudah sampai ke desa.”

“Waduh terima kasih Bu. Jadi dua kali ngerepotin.”

Mereka pun langsung keluar rumah. Utege menunggu sejenak di teras rumah sebelum akhirnya mobilnya tiba. Di dalam mobil sudah menunggu Wanita itu dan 2 orang pengawalnya.

Mobil itu pun berjalan. Tapi baru beberapa meter, tiba-tiba terjadi penggerebekan terhadap mobil itu oleh sekelompok orang. Pengawal-pengawal si wanita langsung keluar dari mobil dan memberikan perlawanan. Sayang, sekelompok orang ini ternyata sudah siap dengan keadaan ini. Dalam waktu singkat mereka pun berhasil diringkus. Melihat perkembangan keadaan, Utege mencoba untuk keluar mobil dan kabur. Tapi malang, dia ketahuan. Sempat melawan, tapi akhirnya dia menyerah karena orang yang dilawannya jauh lebih kuat. Ditengah-tengah kejadian itu dia memutar otaknya. Memikirkan sebuah alasan darimana uang 6 milyard itu berasal.

Setelah berhasil meringkus orang-orang didalam mobil, sekelompok orang itu lalu menggeledah mobil beserta isinya. Mereka tampak puas ketika menemukan barang bukti beberapa kotak koper berisi uang senilai 6 Milyard.

“Tampaknya kita sudah menemukan bukti kuat sebuah kasus,” ujar salah satu dari sekelompok orang itu.

“Yap. Dan ini tampaknya kasus suap.”

Suara setengah berbisik itu terdengar telinga Utege. Dia pun protes.

“Salah, kalian salah tangkap! Ini bukan kasus suap. Itu uang saya hasil menjual tanah.”

“Lebih baik bapak diam. Itu jual tanah atau suap, saya tidak peduli. Yang penting bapak dan orang-orang ini akan saya bawa ke kantor untuk diproses.”

Sudah, kisahnya selesai. Mau tahu kelanjutannya? Rahasia? Yang pasti, Utege mungkin bakalan jadi orang paling merana di dunia. Belum lagi dia ‘nyicipin’ duit, eh sudah kena razia. Dasar Apes!!!

Read More......

Wednesday, March 05, 2008

Milanku sayang Milanku malang

Hari ini aku menyebutnya hari berkabung nasional. Mungkin bukan hanya aku saja, tapi Milanisti di seluruh dunia. AC Milan tersingkir dari Liga Champions. Kalah 0 – 2 dari Arsenal yang parahnya terjadi di kandang sendiri, Stadion San Siro. Belum lagi kekalahan itu merusak rekor kandang Milan yang sebelumnya tidak pernah kalah jika bermain lawan tim Inggris.

Kekalahan ini bermakna sangat banyak. Salah satunya kepastian AC Milan mengakhiri musim 2007 / 2008 tanpa gelar. Rasanya sedih banget. Begitu tendangan Cesc mengoyak gawang Kalac di menit 82, badan langsung lemas. Ada rasa pesimis Milan gak bakalan mampu membuat dua gol untuk bisa meloloskan diri ke quarter final. Bukannya apa-apa, tapi jika melihat permainan Milan selama 90 menit di London dan 80 menit di San siro, sangat mustahil jika Milan mampu membuat 2 gol. Satu gol saja sulit.

Dan memang itu yang terjadi. Bahkan Arsenal yang menambah satu lagi gol lewat adek bayor. Lepas sudah gelar Liga Champion sekaligus harapan meraih gelar.

Milan memang bermain sangat buruk musim ini. Di serie A, masih tercecer di peringkat 5 dengan tertinggal 18 poin dari Inter. Di coppa Italy sudah tergusur. Dan sekarang di Piala Eropa pun angkat koper.

Sedih? Pasti. Kecewa? Sangat. Semua Milanisti pasti sedih dan kecewa. Apalagi buat skuad Milan sendiri. Nesta, Seedorf, Kaka, Pirlo, Gattuso dkk pasti masih sedikit tak percaya timnya sudah gugur di babak2 awal. Il capitano Paolo Maldini pun akhirnya harus menerima kenyataan mengakhiri karir dengan pahit.

Sebenarnya kekecewaanku pada Milan sudah dimulai di awal musim ini. Kemenangan di Liga Champion membuat Milan sedikit terlena. Dengan skuad yang makin renta, mereka tidak juga melakukan peremajaan. Hanya Alexander Pato saja yang dibeli. Plus mengambil Alberto Paloschi dari primavera. Selebihnya mereka masih mengandalkan para veteran. Opa berlu dan Bos Galliani percaya bahwa Milan Lab mampu menyulap kereta-kereta tua menjadi kereta ekspress. Memang sih berhasil, tapi kereta ekspresnya cuma bertahan satu babak saja.

Kekecewaan kembali bertambah saat transfer window januari dibuka. Meski tanda-tanda keruntuhan sudah terlihat, tidak ada satu pun pembelian yang dilakukan.

Akhirnya keruntuhan Milan pun terjadi juga.

Tapi jangan terlalu bersedih kawan-kawan Milanisti. Aku melihat ada hikmah besar dari kekalahan ini, yakni perombakan besar. Opa berlu sudah menjanjikannya. Tapi aku berharap Don Carletto tidak diganti. Menang dan kalah itu hal biasa. Jika tahun ini Carletto gagal itu wajar. Salah satu kunci tim yang ingin menguasai sepakbola adalah pelatih tetap. Milan bisa meniru Sir Alex di Man Utd ataupun The Professor di Arsenal.

Buat Roberto Donadoni dan tifosi Azzuri, kekalahan Milan ini juga sangat berarti. Pertandingan untuk Andrea Pirlo, Genaro Gattuso, Massimo Ambrossini, Massimo Oddo dan Pippo Inzaghi jelas berkurang sampai akhir musim. Ini membuat mereka berlima bisa cukup fit untuk persiapan timnas italy di euro 2008 jika dipanggil. Harapan untuk menyandingkan Piala Dunia dan Eropa menjadi sangat terbuka.

Mmmmm, cukup deh bersedihnya. Sekarang saatnya menatap masa depan. Kekalahan kemarin sudah menjadi sejarah dan tidak akan bisa kita putar balik lagi. Lets try again next year

FORZA MILAN

FORZA AZZURI

Read More......

Save Electricity, Save Our Country, Save The World

PLN Kembali menjadi sorotan. Setelah permasalahan pemadaman bergilir akibat terganggunya pasokan bahan bakar ke sejumlah pembangkit selesai, kali ini PLN menuai kontroversi karena program insentif dan disinsentifnya. Banyak pihak menilai kebijakan PLN ini sangat tidak masuk akal. Bahkan ada beberapa pihak yang mengatakan, ini adalah cara PLN untuk menaikkan harga TDL secara samar.

Apapun itu, inti sebenarnya dari program PLN ini adalah mengajak kita semua untuk lebih melakukan penghematan energi listrik, terutama pada jam-jam saat beban puncak yang terkenal dengan 17-22. Kenapa harus dihemat? PLN kan tugasnya memproduksi listrik? Bukankah kalau menghemat listrik, PLN jadi rugi?

Oke, sebelum aku menjawab itu semua, aku perkenalkan dulu sama si Jamali. Batasan untuk berbicara masalah listrik ini aku batasi pada si Jamali yakni Jawa-Madura-Bali. Jamali adalah system transmisi tenaga listrik terbesar di Indonesia. Sistem Jamali ini terdiri dari puluhan pembangkit yang tersebar mulai dari ujung barat pulau jawa hingga Bali. Terdiri dari bermacam-macam pembangkit, Tenaga Uap (PLTU), Tenaga Gas (PLTG), Tenaga Gas Uap (PLTGU), Tenaga Air (PLTA) dan Tenaga Panas Bumi (PLTP). Si Jamali ini mempunyai kemampuan total memproduksi listrik sebesar 20563 MW dengan catatan semua pembangkitnya beroperasi maksimal.

Nah sekarang kita berbicara tentang harga listrik. Ketika kita membayar rekening listrik, kita hanya dikenakan satu harga per kwh (kalau gak salah Rp. 600 per kwh ya untuk pelanggan rumah tangga), tidak peduli dari mana listrik itu dibangkitkan. Tetapi tahukah anda bahwa PLN memproduksi listrik dengan harga yang berbeda-beda tiap pembangkit?

Harga / biaya produksi listrik di masing2 pembangkit dipengaruhi oleh bahan bakar si pembangkit tersebut. Urut-urutan termurahnya mulai dari air, panas bumi, batubara, gas dan terakhir tentu saja minyak, baik itu MFO (Marine Fuel Oil) maupun HSD (High Speed Diesel).

Berdasarkan harga per kwh, tentu saja PLN akan melakukan produksi dengan prioritas yang termurah dulu. Tapi tetap saja biaya produksinya sangat besar, karena ternyata pembangkit di negeri yang berbahan bakar Minyak masih cukup banyak (sekitar 26 %). Nah lho? Dan kebanyakan pembangkit tua yang cukup boros. Jika seluruh pembangkit listrik di system Jamali beroperasi, maka rata-rata harga produksi mencapai Rp. 2200 / kwh. Jadi intinya, jika semakin banyak permintaan akan listrik, maka PLN bukannya untung, tapi malah tekor. Tapi kalau rugi, kenapa PLN masih bisa berdiri hingga saat ini? Itu semua karena subsidi dari pemerintah.

Aku mengutip salah satu kalimat dari situs plnjateng

“….Selama ini negara masih mensubsidi selisih biaya produksi listrik, karena tarif listrik yang dikenakan ke pelanggan masih jauh di bawah harga produksi. Dalam memenuhi layakan kelistrikan bagi masyarakat Indonesia, PLN hanyalah pelaksana kewajiban pelayanan umum (Public Service Obligation/PSO) negara. Artinya devisit biaya produksi dan tarif listrik yang dikenakan ke pelanggan PLN menjadi beban APBN. Budaya hemat listrik secara otomatis juga akan berpengaruh positif bagi anggaran negara…..”

Dengan penjelasan ini sudah terjawab kan tiga pertanyaan tadi.

Karena itu semua, maka budaya hemat energi harus kita lakukan. Apalagi pada saat beban puncak 17 – 22 itu. Apakah beban puncak 17-22 itu? Lihat gambar berikut ini

Dari gambar bisa dilihat beban listrik pada pagi hingga siang hari cenderung normal (kurva berwana biru). Tetapi di sore hari mulai pukul 17.00 beban langsung naik drastis. Dan ini biasanya bertahan hingga pukul 22.00 malam. Inilah yang disebut dengan beban puncak di 17-22.

Saat beban puncak adalah saatnya semua pembangkit beroperasi, termasuk pembangkit yang berbahan bakar paling mahal yakni HSD.

Coba dibayangkan jika kita sedikit mengurangi pemakaian listrik pada jam 17-22 sebesar 50 watt misalnya seperti yang dikampanyekan PLN dan Pemerintah. Andai tiap 1 KWh listrik membutuhkan 0,3 liter solar, maka berarti kita selama 5 jam telah menghemat 0,05 x 0,3 x 5 = 0,075 liter solar.

Oke itu jika satu pelanggan. Jika 1 juta pelanggan PLN di system Jamali melakukannya, maka akan ada penghematan sekitar 0,075 x 1000000 = 75 Kilo liter HSD. Dan jika diuangkan, dengan standard harga solar tanpa subsidi sekitar Rp. 7000, maka akan dihemat devisa Negara sebesar 525 juta per hari. Itu jika 1 juta pelanggan, kalau 2 juta pelanggan, kalau 3 juta, bisa dibayangkan penghematannya. Subsidi ini lumayan banget untuk hal lain, pendidikan misalnya.

Penghematan ini sangat tergantung pada pelanggan rumah tangga seperti kita-kita ini. Karena Untuk pelanggan PLN industri, program ini tak hanya bersifat himbauan saja. PLN memiliki layanan DayaMax Plus yang ditujukan bagi pelanggan industri. PLN akan memberikan insentif khusus bagi pelanggan industri yang bisa menggeser jam konsumsi listriknya dari waktu beban puncak (WPB) ke luar waktu beban puncak (LWBP). Tapi tampaknya PLN mulai menerapkan pada pelanggan rumah tangga juga dalam waktu dekat ini.

Makanya, buat rekan-rekan semua, aku mengajak untuk berhemat. Hemat energi ini manfaatnya banyak sekali. Rekening listrik pastinya turun. Devisa Negara bisa diselamatkan. Secara global, menyelamatkan iklim di Bumi, karena mengurangi pemakaian Bahan bakar fosil.

Cukup kurangi 50 watt di 17-22. Dan seperti kata iklan2, matiin yang gak perlu.


Read More......

Tuesday, March 04, 2008

Sistem Air Pendingin Pada PLTU

SISTEM AIR PENDINGIN

Pada Sebuah unit pembangkit thermal, system pendingin adalah system yang sangat diperlukan karena system ini yang mengatur perpindahan panas dan menjaga kestabilan suhu dan tekanan unit.

Sistem pendingin terdiri dari 4 alat utama:

  1. CWP atau Circulate Water Pump
  2. Kondensor.
  3. Heat Exchanger
  4. Auxiliary Cooling Water (ACW) Pump
Detail tentang masing-masing alat-alat dan fungsinya akan dibahas dibawah ini.

CWP (Circulate Water Pump)

CWP adalah bagian pertama dari system pendingin. Pompa ini yang bertugas untuk mengambil air pendingin dari laut. Pompa ini biasanya terletak pada areal Water Intake. Pada PLTU Muara Karang terdapat 9 buah pompa CWP. Pompa ini bentuknya vertical dengan suctionnya berada pada kedalaman laut yang agak dalam, sehingga bisa dihasilkan air pendingin yang maksimal.

Dari CWP, air dipompakan menuju dua alat pendingin lainnya yakni kondensor dan Heat Exchanger.

Kondensor

Kondensor adalah alat yang berfungsi untuk mengembunkan uap yang telah memutar turbin untuk dijadikan air yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kondensor terdiri dua bagian. Ada yang menyebut sisi A, sisi B, sisi Barat, sisi Timur, maupun sisi utara, selatan.

Kondensor terdiri dari tube-tube kecil yang melintang. Pada tube-tube inilah air pendingin dari laut dialirkan. Sedangkan uap mengalir dari atas menuju ke bawah agar mengalami kondensasi atau pengembunan. Sampai di bawah, air akan ditampung pada bak bernama hotwell.

Sebelum masuk kedalam kondensor, air laut biasanya melewati debris filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran ataupun Lumpur yang terbawa air laut.

Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir LP Turbin, maka Vakum kondensor harus dijaga.

Sebelum berbicara lebih lanjut, aku akan menjelaskan tentang Vakum. Apakah sebenarnya Vakum? Aku sendiri setelah dijelaskan berkali-kali baru mengerti tentang vakum, he he he. Bego’ banget ya.

Pada postingku sebelumnya, aku juga menyebut tentang vakum di desalination plant. Apakah sebenarnya vakum itu? Aku tidak menemukan penjelasan yang jelas sih, tapi pada intinya Vakum adalah tekanan negative.

Sebagai gambarannya, tekanan pada permukaan bumi tepat diatas permukaan laut adalah 1 atm yang berarti setara dengan 0 gauge. Nah dibawah tekanan 1 atm ada tekanan yang disebut 0 atm atau 0 absolut.

Nah jika kita menyebut vakum 700 mmHg misalnya, maka kita menghitung secara negatif 700 mmHg dari tekanan 1 atm. Vakum 760 mmHg sama dengan tekanan 0 absolut. Semakin besar Vakum, maka tekanan udara menjadi semakin rendah.

Nah kembali ke masalah bagaimana uap bisa turun dari LP turbin. Itu karena ada vakum pada kondensor yang menyebabkan tekanan udara pada kondensor menjadi rendah. Dengan tekanan yang lebih rendah di kondensor, maka uap akan bisa bergerak dengan mudah menuju kondensor.

Vakum harus selalu dijaga, karena jika terlalu rendah maka akan terjadi back pressure pada turbin yang nantinya bisa menyebabkan turbin mengalami trip/rusak. Vakum minimal yang diperkenankan sekitar 500 mmHg.

Sebenarnya vakum pada kondensor tidak boleh terlalu tinggi juga. Karena jika tekanan udara terlalu rendah, maka proses pengembunan uap tidak akan terjadi dengan sempurna karena pada tekanan rendah, titik didih air juga akan turun. Tapi pengalaman selama ini di UP Muara Karang, Vakum kondensor tidak pernah bisa mencapai nilai 760 mmHg. Maksimal yang bisa dicapai berada di kisaran 710 mmHg. Biasanya nilai optimal vakum untuk Kondensor sekitar 710 – 720 mmHg.

Jika vakum kondensor sudah terlalu rendah, maka tube-tube kondensor perlu untuk dibersihkan. Kegiatan pemeliharaan kondensor bermacam-macam. Ada yang namanya back wash, atau melakukan aliran balik flow air laut yang masuk kondensor. Ada juga ball taprogoue system, yakni memasukkan bola-bola kecil yang kenyal dan berukuran sedikit lebih besar dari tube kondensor pada tube kondensor. Bola-bola ini nantinya akan membersihkan kotoran dan Lumpur yang menempel pada tube-tube kondensor. Dan yang terakhir cuci kondensor.

Heat Exchanger

Peralatan pada system pendingin selanjutnya adalah Heat Exchanger. HE adalah pendingin air tawar. Sama seperti kondensor, alat pendingin HE menggunakan air laut. Air tawar yang didinginkan di HE adalah air tawar yang juga berfungsi sebagai air pendingin. Air tawar ini berfungsi untuk mendinginkan:

  1. Gas H2 pendingin generator
  2. Minyak pelumas turbin
  3. Minyak pelumas peralatan-peralatan unit lainnya seperti Pompa, FD Fan dll.

Pada gambar dibawah ini bisa dilihat cara kerja HE. Air laut mengalir melalui tube-tube HE, sedangkan air tawar yang didinginkan berputar mengelilingi tube-tubenya.

ACW (Auxiliary Cooling Water) Pump

Alat terakhir pada system pendingin adalah ACW Pump (Auxiliary Cooling Water Pump) yang berfungsi untuk mendistribusikan air tawar yang sudah didinginkan oleh HE ke seluruh peralatan di unit.

Read More......

Siklus PLTG

Setelah menulis tentang PLTU, kurang afdol rasanya jika nggak nulis juga tentang PLTGU. Di Unit Pembangkitan Muara Karang, kami mengoperasikan 2 jenis pembangkit, PLTU dan PLTGU. Makanya kalau cuman salah satu yang dibahas, nanti yang satunya berasa jadi anak tiri. Apalagi mas Ali Lutfi, salah satu rekanku di staf enjinering, sudah berkomentar, “Sur, jangan cuma siklus PLTU dong yang ditulis, PLTGU juga.”

“Oke mas. Tapi ajarin aku dulu. Aku dulu kan jadi operator Cuma di PLTU. Keliling unit dulu terus ajarin aku pelan-pelan ya. Aku akan orang awam akan unit pembangkit, he he he.”

Dan setelah berguru selama beberapa waktu, akhirnya jadi juga tulisan tentang PLTGU. Oh iya, sebelum naik blog, tulisan ini sudah melalui proses editor dari pakar unit pembangkitan langsung lho.

PLTGU sebenarnya adalah gabungan dua jenis pembangkit, yakni PLTG dan PLTU. Bagaimana cara kerja selengkapnya?

Pertama-tama kita bahas dulu tentang PLTG.

Dari singkatannya, sudah jelas, PLTG adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Nah sebelum kita lanjut tentang siklus dan yang lainnya, perlu ada penjelasan di awal karena banyak salah persepsi tentang apa yang dimaksud “gas” disini. Banyak orang mengira PLTG adalah Pembangkit Listrik yang bahan bakarnya adalah gas. Bahkan beberapa teman PJB yang nyata-nyata berasal dari Teknik Mesin dan Elektro juga berpendapat demikian sebelum masuk PJB. Tentu saja gas disini maksudnya merujuk pada gas alam. Benarkah?

Tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Disini perlu dijelaskan bahwa salah besar jika menyebut jenis sebuah pembangkit listrik berdasarkan pada bahan bakarnya. Pada pembangkit, dua komponen yang paling utama dalam menghasilkan listrik adalah dua, mesin penggerak (biasanya berupa turbin atau motor pada pembangkit diesel) dan generator. Di semua jenis pembangkit listrik mulai dari PLTU, PLTA, PLTG, PLTP, PLT Angin, PLT Matahari, dll mempunyai turbin dan generator. Generator adalah penghasil listrik. Generator menghasilkan listrik karena berputar sehingga menghasilkan beda potensial pada medan magnetnya. Generator berputar karena Turbin berputar. Turbin dan generator adalah dua benda dengan satu poros yang sama, jadi jika turbin berputar otomatis generator berputar. Pertanyaan paling akhir, Apa yang membuat turbin berputar? Nah itu tergantung jenis pembangkit. Kalau PLTU ya berarti yang memutar turbin adalah uap. Kalau PLTA ya berarti air. Kalau PLT Angin ya berarti angin. Nah kalau PLTG ya berarti gas.

Lho berarti jawaban tadi mutlak betul dong. Kan jelas-jelas yang menggerakkan turbin PLTG adalah gas.

Oke, ini penjelasannya. Gas yang dimaksud disini, yang memutar turbin PLTG bukanlah murni gas alam, melainkan gas hasil sebuah proses pembakaran. Perlu diketahui, bahan bakar PLTG tidak hanya gas alam saja, tetapi bisa menggunakan BBM misalnya HSD (High Speed Diesel) ataupun MFO (Marine Fuel Oil). Lho kok bisa? Penjelasan lebih lengkap ada pada siklus PLTG dibawah ini.

Siklus PLTG dimulai dari pengambilan udara oleh compressor. Dalam compressor ini udara diolah sehingga tekanannya naik. Udara ini dimasukkan kedalam Combustion atau ruang bakar bersama dengan bahan bakar (gas / bbm). Pembakaran menghasilkan gas bertekanan dan bersuhu tinggi (Suhu sekitar 2000 derajat celcius). Gas bertekanan inilah yang memutar turbin gas (Nah sudah jelaskan, apa yg dimaksud dengan “gas”). Turbin berputar, generator ikut berputar dan listrik pun dihasilakn. Setelah memutar turbin, gas tersebut dibuang di atmosfer. Siklus selesai.

Sesederhana ini? Ya, siklus PLTG memang sederhana. Selain sederhana, satu unit PLTG juga tidak memakan tempat terlalu luas. Proses pembangunannya juga relatif lebih cepat daripada unit pembangkit lain. Biaya pembangunannya pun relatif juga lebih murah. Hanya saja karena bekerja pada suhu dan tekanan tinggi, komponen-komponen dari PLTG yang disebut Hot Parts menjadi cepat rusak sehingga memerlukan perhatian yang serius. Belum lagi hot parts tersebut kebanyakan berharga sangat mahal sehingga biaya pemeliharaan PLTG sangat besar.

Kembali pada siklus PLTG, siklus PLTG yang seperti ini sering disebut Open Cycle. Gas hasil pembakaran, masuk turbin, lalu dibuang. Suhu dan tekanan gas yang dibuang biasanya masih cukup tinggi. Berkisar antara 500 derajat celcius sehingga sebenarnya sayang jika langsung dibuang. Harusnya gas sepanas itu bisa untuk menguapkan air, lalu uapnya bisa digunakan untuk memutar turbin. Nah, atas pemikiran seperti itulah, muncul yang namanya PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap).

Nah sekarang saatnya berbicara tentang siklus PLTGU.

Siklus kerja awal sama seperti PLTG. Udara masuk melalui compressor. Tekanan dan suhunya dinaikkan, lalu dibakar bersama bahan bakar. Gas hasil pembakaran ini digunakan untuk memutar turbin. Setelah memutar turbin, gas buang ini masuk pada sebuah unit yang disebut HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Pada PLTU, fungsi HRSG ini hampir sama dengan boiler. Hanya saja jika boiler terjadi proses pembakaran secara langsung, sedangkan pada HRSG yang terjadi hanya proses perpindahan panas memanfaatkan gas buang. Dari HRSG dihasilkan uap kering yang akan memutar turbin uap. Setelah memutar turbin, uap air diembunkan oleh kondensor dan masuk kembali ke hotwell.

Siklus kerja PLTGU seperti diatas sering juga disebut Combined Cycle. Dengan PLTGU maka biaya produksi listrik menjadi efisien. Tanpa perlu mengeluarkan biaya bahan bakar lagi, unit ini sanggup untuk menghasilkan listrik lagi. Nilai produksinya pun cukup besar. Daya maksimal yang bisa dihasilkan dari pemanfaatan gas buang ini bisa mencapai 60 % dari daya yang dihasilkan oleh turbin gas. Jadi permisalan, jika gas turbin menghasilkan listrik 100 MW, maka gas buang yang dimanfaatkan tadi bisa memproduksi listrik tambahan melalui turbin uap sebanyak 60 MW. Sungguh sangat efisien bukan?

PLTGU Muara Karang sendiri mengoperasikan PLTGU 1 blok yang terdiri dari 3 PLTG, 3 HRSG dan 1 Turbin Uap dengan kapasitas terpasang sekitar 500 MW. Masing-masing 108 MW untuk tiap-tiap PLTG (jadi total 324 MW) dan 180 MW untuk PLTU.

Ya mungkin cukup sekian dulu sesuatu yang bisa aku sharing tentang siklus PLTGU. Semoga artikel ini bermanfaat, menarik dan penjelasannya mudah untuk dipahami. Kebutuhan akan energi listrik yang semakin meningkat di masa mendatang membuat harga listrik pasti akan semakin tinggi. Apalagi bbm, bbg maupun batubara harganya juga terus melonjak. Semoga dengan adanya artikel-artikel tentang energi listrik bisa memberikan inspirasi untuk berhemat maupun pemanfaatan energi alternatif.

Read More......
 

Copyright(r) by wongkentir