Monday, December 17, 2007

Nodame Cantabile

Kali ini gue mau nulis tentang dorama (drama serial jepang) berjudul Nodame Cantabile yang baru aja gue tamatin nontonnya minggu, 16 desember 2007 kemarin.

Kalau diliat dari jadwal penayangan di Jepang dan baca2 blog temen2 indo, gue ketinggalan banget. Sudah setaun keluar, baru gue nonton. Tapi bukan salah gue juga sih, soalnya emang sebelumnya gue bukan pecinta dorama. Nodame ini adalah dorama pertama yang gue tonton dan gue ikutin ceritanya ampe tamat, dan hasilnya dahsyat banget. Dua jempol dari gue buat Ninomiya Tomoko, sang penulisnya, dan thaks banget buat Bramantyo AP a.k.a Bram yang telah nitip ke gue file film ini meski awalnya sempet bikin gue susah karena keabisan space. Thanks Bro...

Ceritanya dan action-actionnya komik banget (ya iyalah, lha wong emang ini adaptasi dari komik dengan judul serupa). Ada adegan dipukul hingga melayang, mendarat dengan kepala kejedot batu, dilempar kertas hingga kepala bertumbukan dengan tuts piano, dari kepala muncul benjolan dll, tapi tokohnya tidak mengalami cedera apapun. Yach namanya aja komik, he he he.

Dorama ini ceritanya berkisar tentang musik klasik, jadi bagi penggemar musik klasik harusnya nonton dorama ini. dan bagi orang yang gak suka-suka banget sama musik klasik kayak gue, wah siap-siap aja mendadak klasik alias mendadak suka sama musik-musik klasik. Gue aja akhirnya sampe bela-belain download lagu-lagu macam Beethoven Symphony No.7, Brahms's Paganini, Schuman's Sonata in G minor, Allegro giusto Stravinsky's Petrushka dll yang kesemuanya dimainkan di dalam film tersebut baik melalui orkestra maupun piano solo.

Ceritanya berawal dari seorang cewek bernama noda megumi yang dia singkat nodame. Dia adalah pelajar kelas piano di Akademi Musik Momogaoka. Cewek gila ini Suka nyuri makan siang temennya, nyimpen barang2 gak berguna di kamar sampai-sampai tumbuh jamur di kaus kakinya, jarang mandi. Diluar semua itu, dia sangat bertalenta dalam hal permainan piano. Tetapi ada keunikannya, dia lebih suka belajar piano dari mendengar seseorang yang memainkannya daripada melihat score (baca: buku yang isinya kunci-kuci musik, apalah gue gak ngerti). Akibatnya permainannya jadi seenaknya sendiri, terlalu lemah, tempo naik turun, sering slip nada dll. Cita-cita Nodame adalah guru TK.

Lain halnya dengan Shinichi Chiaki (Nodame memanggilnya Chiaki Senpai). Bagi banyak orang, terutama wanita, dia adalah seorang cowok yang sempurna. Tampan, penuh talenta, cool dan kaya. Dia juga pelajar Akademi Musik Momogaoka kelas piano. tetapi dia bisa memainkan biola sama baiknya dengan piano. Tetapi dengan talenta bermusiknya yang tinggi, dia menginginkan sesuatu lebih. Dia ingin menjadi konduktor orkestra seperti idola masa kecilnya Viera. Di luar semua itu ada satu kelemahan dari Chiaki, yakni naik pesawat. Karena dia pernah mengalami trauma naik pesawat saat masih kecil, dan itu terus menghantuinya.

Chiaki dan Nodame bertemu secara tidak sengaja. Dan secara kebetulan juga mereka adalah tentangga sebelah di apartemen. Nodame langsung jatuh cinta saat itu juga pada Chiaki, tetapi tidak untuk Chiaki. Sejak saat itu, Nodame jadi sering "bertamu" kerumah Chiaki. Meski Chiaki sering mengusirnya karena merasa Nodame menganggu hari-harinya, tetapi Nodame tetap tidak peduli. Hubungan itu membuat mereka menjadi tumbuh bersama.

Karena Nodame, Chiaki berhasil menjadi konduktor, memimpin orkestra dan mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari para musisi dan guru-gurunya.
Karena Chiaki, Nodame menjadi punya cita-cita yang lebih tinggi dari sebelumnya (yang hanya ingin jadi guru TK), melawan trauma masa kecilnya akan seorang guru, dan berhasil masuk final sebuah kompetisi piano yang membuatnya memperoleh bea siswa ke Paris.
Kurang lebih seperti itu yang dapat gue ceritakan tentang Nodame Cantabile. Kalau gue ikut ceritakan tokoh-tokoh pendampingnya macam Mine Ryutaro, Okuyama Masumi, Saku sakura, ataupun Miki Kiyora bisa-bisa keriting tangan gue, dan lu yang belum nonton jadi gak seru nontonnya.
Jadi sekian dulu tulisan kali ini.... sekarang gue lanjutin berburu Original Soundtrack dari Nodame Cantabile ini n nunggu Nodame Cantabile Spesial in Paris yang katanya mau ditayangin di Jepang sono mulai Januari 2008. Semoga gue bisa dapet filmnya.

Tokoh-tokoh utamanya antara lain:

Ueno Juri as Noda Megumi aka Nodame (Piano)

Tamaki Hiroshi as Chiaki Shinichi (Piano/Violin/Conducting)

Eita as Mine Ryutaro (Violin)

Koide Keisuke as Okuyama Masumi (Timpani)

Mizukawa Asami as Miki Kiyora (Violin)

Saeko as Saku Sakura (Contrabass)

Uehara Misa as Tagaya Saiko (Vocal)

Takenaka Naoto as Franz Stresemann (Milch Holstein by Nodame)

Read More......

Monday, December 03, 2007

Staying-Alive

Tanggal 1 Desember kemarin hampir semua stasiun televisi menanyangkan tentang hal yang sama, jadinya pingin ikutan nulis sedikit tentang hari Sabtu 1 Desember 2007 kemarin.

1 Desember kemarin, orang-orang diseluruh dunia memperingati hari HIV/AIDS sedunia. Banyak kegiatan yang dilakukan untuk memperingatinya, termasuk di Indonesia. Ada yang bagi-bagi brosur, ada yang bagi-bagi kondom hingga ngadain konser musik seperti yang dilakukan MTV.

Konser musik bertajuk MTV Staying Alive yang digelar di lapangan D Senayan Jakarta tepat tanggal 1 Desember kemarin itu dimeriahkan oleh banyak artis papan atas mulai dari Ungu, Samsons, Nidji, ST 12 hingga Bunga Citra Lestari. Konsep yang ditawarkan dalam acara yang disiarkan langsung oleh Global TV kemarin cukup menarik.

Tiap-tiap musisi yang tampil dan penonton yang hadir disana diberi kalung bergantung sebuah kunci. Kunci disini sebagai sebuah perumpamaan, bahwa dalam setiap hidupnya manusia memegang kuncinya sendiri-sendiri yang bisa digunakan untuk membuka pintu manapun yang dia inginkan. Nah dengan adanya acara ini, diharapkan kita bisa lebih bijak untuk membuka pintu mana yang benar-benar bermanfaat untuk kita.

Sebuah perumpamaan yang menurutku sangat menarik. Dan menurutku lebih bermanfaat dan mendidik daripada membagi-bagikan kondom yang katanya untuk sex safe. Menurutku, kenapa kita enggak berkampanye untuk tidak melakukan free sex. Bukannya malah bagi-bagi kondom, yang akhirnya sepintas bisa disimpulkan, free sex itu boleh, asal pake kondom.

Saat ini Indonesia adalah Negara dengan prestasi nomor satu di dunia dalam hal pertumbuhan penderita HIV/AIDS (sumber Kompas). Sebuah prestasi yang cukup memalukan dan membuktikan lemahnya pemerintah, dalam hal ini khususnya Departemen Kesehatan dan departemen sosial dalam menangani masalah HIV/AIDS.

Di Indonesia hamper 40 % penderita HIV/AIDS disebabkan oleh pecandu narkoba yang bergantian jarum suntik (sumber Kompas). 30 % disebabkan oleh hubungan sex bebas, sedangkan sisanya lewat transfusi darah, ibu kepada anaknya dll. Dan sebagian besar diantaranya yang terkena adalah para remaja usia produktif antara 17 – 25 tahun Ini berarti bisa disimpulkan, penyebaran HIV/AIDS di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh perilaku hidup manusia Indonesia itu sendiri. Terutama anak-anak muda yang tengah mencari jati diri. Banyak diantara mereka yang selalu ingin mencoba hal-hal baru. Apalagi kalau ternyata mereka diperolok oleh teman-temannya jika gak berani nyoba. Yang katanya gak jantan lah, gak gaul lah, gak modern lah dsb. Hal ini tentunya membuat mereka jadi “panas” dan tanpa sadar sudah terpengaruh oleh bujuk rayu teman – yang sebenarnya gak layak disebut teman – dan akhirnya terjebak di dunia gelap.

Ah, kok aku jadi nulisnya banyak gini, niatnya kan nulis sedikit. Ya udah, gini aja dulu unek-unek yang pingin kusampaikan.

Terakhir, jadi teringat kata-kata Giring Nidji sebelum menyanyikan lagu berjudul “Arti Sahabat” di acara MTV Staying Alive kemarin. “Kita berharap semoga penyebaran HIV/AIDS di dunia bisa berhenti sehingga kita tidak perlu memperingatinya lagi”

Guys, Always say no to drugs. Itu semua gak ada gunanya sama sekali. Juga selalu jauhi free sex. Jadilah orang yang bertanggung jawab.

Read More......
 

Copyright(r) by wongkentir