Wednesday, April 18, 2007

Matinya Serial Jomblo

Hiks, dengan berat hati, akhirnya aku harus mengikhlaskan serial Jomblo - satu2nya serial tv indo yang kutonton - berakhir secara tragis.
Yah, hari sabtu 14 April yang lalu adalah episode terakhir dari Jomblo.

Sempet kaget juga, sinetron yang menurutku sangat-sangat menarik, lucu, sederhana, apa-adanya dan tidak berbau kemewahan ini berakhir dengan sangat tidak hormat. Dari info yang kudapat dari sang penulis jomblo, adhitya mulya di blog-nya www.suamigila.com, RCTI meng-cut serial ini karena ratingnya yang jeblok.

Hah!! Rating jomblo jeblok!! Serius Loe..... ungkapku dalam hati.
Yang maen salah satunya tuh Ringgo Agus Rahman, pemenang piala vidia, dengan ditangani sutradara citra 2005, Hanung Bramantyo.

Emang sih, sejak beberapa episode terakhir, Jomblo mengalami banyak metamorfosa. Jomblo dulunya di tayangkan dua kali seminggu, hari Minggu jam 7 malam episode baru, sedangkan Minggu jam 1 siang adalah ulangan episode minggu sebelumnya. Sejak episode ke-7 (kl gak salah), Jomblo tiba-tiba berpindah tayang jadi jam 19.30. Dan kemudian dengan sedikit publikasi berpindah lagi jam tayang menjadi jam 21.00. Masih inget, saat itu baru pulang dari Citraland sama Bank Napi sampai jalan cepet-cepet, bahkan sampai lari demi agar tidak tertinggal sedetikpun serial ini. Eh ternyata begitu sampek kos, "durung main jomblone", ujar Mumun, Bram, Samsul, Boombox yang sudah stay tune didepan TV serempak. Dan puncaknya Jomblo ditayangin lebih malam lagi, yakni jam 22.00 sebelum pada akhirnya almarhum di episodenya yang ke 14.

Aku perhatiin, iklan2 di jomblo juga makin dikit dari episode ke episode. Sehingga akhirnya hukum rimba berbicara, yang kuat menang, meski kualitasnya noll, yang penting rating. Sigh.

Adhit di blognya menulis dengan sangat kesal. Design plot line sudah disiapkan hingga eps 26, skrip sudah ada hingga eps 20. Tapi RCTI dengan seenaknya mengcut di eps 14 hingga rasanya ngambang banget akhirnya. Padahal dulu yang minta Jomblo di serialin adalah RCTI.

Fenomena ini semakin menguatkan bukti bahwa orang indo tuh seneng sama sinetron2 atawa film2 yang isinya glamour, mewah, mobil2 bermerk, rumah yang mentereng, cengeng dll. Sinetron-sinetron yang isinya mendidik, sederhana, apa adanya pasti akan dilibas abis.
Ya tanpa disadari ternyata seperti inilah rekan-rekan setanah airku. Bangsa pemimpi.

Yah aku gak mau bicara banyak. Soalnya right or wrong, this is my country. Yah seperti di PJB ini, meski bukan rahasia lagi, banyak yang bilang perusahaan ini jelek manajemennya lah, korup lah, dll, tapi bagaimanapun juga ini milik negara kita sendiri, kalau nggak kita yang kerja disini, terus siapa lagi? Kalau semua orang pandai di negeri ini kerja di swasta bahkan di Luar Negeri trus yang ngurusin negara ini siapa? Lho.. kok aku jadi ngelantur gini ya. Sur tangi sur, iki jik isuk....... Arghhhhhhh

Yo wis gitu aja deh. Semoga Mas Adhit gak mutung meski salah satu "masterpiece"-nya harus berakhir tidak seindah yang dibayangkan.

Mulai pekan ini, aku akan merindukan dialog2 dibawah ini...

-...... Saatnya menyatakan daripada cinta....- by Rahmat
-..... Yo mbok yo sing sabar Lip .... - by Bimo
-..... Subhanalloh, jadi orang tuh harus sabar teh.....- by Aa' Jimmy
-......Dil, kalau besok, besok dan besoknya lagi kita makan siang bareng, kamu keberatan?......- by Olip
-...... para muda radio Arjay.. bertemu lagi dengan Agus Gurniwa di Dokter Jomblo......- by Agus

Hiks.......

Read More......
 

Copyright(r) by wongkentir